Sebut Penyebaran Nyamuk Wolbachia sebagai Senjata Biologis, Siti Fadilah: Jangan Terlalu Naif!

- 17 November 2023, 08:17 WIB
Ilustrasi penyebarn nyamuk Wolbachia.
Ilustrasi penyebarn nyamuk Wolbachia. /lksuperboy/Pixabay

Bioweapon pada Nyamuk

Siti Fadilah merujuk pada sebuah laporan yang ditulis berjudul: Malaria Parasites In ‘Vaccines’ Target Placenta, Kill Babies In Utero, ditulis oleh Dr. Ariyana Love, N.D.

Baca Juga: CPNS 2023: Joki Tes Kali ini Mahasiswa ITB Bandung, Pihak Kampus Kaget Bukan Kepalang

Dalam laporannya Dr. Ariyana mengungkapkan, sebanyak 350 cryocontainer berisi sampel serum darah dipindahkan dari Public Health Centre of the Ministry of Health of Ukraine ke laboratorium rujukan untuk penyakit menular di Doherty Institute di Australia.

Dengan kedok menangani Malaria Plasenta, Doherty Institute terlibat langsung dalam penelitian menggunakan nyamuk sebagai pembawa bioweapons (senjata biologis).

Doherty Institute juga mengembangkan vaksin yang menggunakan parasit untuk menargetkan plasenta wanita hamil untuk menggugurkan bayi mereka dalam rahim, dengan dalih antibody research.

Baca Juga: 38 Peserta Lulus Administrasi Seleksi KPU Flotim Termasuk 3 Incumbent, Begini Jadwal Seleksi Selanjutnya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Amerika Serikat juga terlibat langsung dalam penelitian ini untuk mengimunisasi melalui gigitan nyamuk menggunakan Sporozoit yang dilemahkan dengan radiasi.

Kemudian pada Mei 2021, sebuah perusahaan yang didanai Bill Gates mulai melepaskan nyamuk yang dimodifikasi secara genetik di alam liar.

Uji klinis dilakukan oleh WHO pada tahun 2020, menggunakan 11 sukarelawan manusia yang diimunisasi dengan lebih dari 1000 gigitan oleh nyamuk yang terinfeksi oleh Sporozoit (Spz) dari P. Falciparum Strain NF54 atau 3D7/NF54 tiruan.

Pada 2021, mereka memiliki vaksin yang mengandung Sporozoite hidup dan aktif secara metabolik yang telah diisolasi dari kelenjar ludah nyamuk yang terinfeksi oleh P. falciparum. Kemudian mereka menguji vaksin itu pada bayi di Kenya.

Halaman:

Editor: Max Werang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah