Pasalnya, dukungan suamilah yang menjadi satu-satunya hal yang ibu hamil butuhkan, terlebih pada akhir masa kehamilan. Tapi bagaimana menjadi ‘suami siaga bumil’? Berikut tips menjadi ‘pasangan siaga’ yang wajib diketahui pasutri.
Siapkan Kendaraan Saat Bumil Hendak ke Rumah Sakit atau Puskesmas
Misalnya saja saat sebelum persalinan. Seorang suami siaga haruslah dengan segera menyiapkan kendaraan yang akan digunakan ibu untuk pergi ke rumah sakit bersalin.
Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Palma 24 Maret 2024: Di Manakah Engkau Berdiri Ketika Ia Disalibkan?
Ia juga tidak akan lupa untuk mengecek, apakah bahan bakar kendaraan yang akan digunakan cukup untuk digunakan menuju rumah sakit bersalin atau tidak. Dan jangan lupa pula memastikan jika kendaraan dalam kondisi prima.
Selain itu, menyimpan nomor telepon sopir taksi juga menjadi hal yang tidak boleh dilupakan untuk berjaga-jaga, jika kendaraan pribadi mengalami masalah.
Ingat Waktu Prakiraan Partus
Suami siaga juga harus selalu ingat hari perkiraan bayi lahir, dan jika memungkinkan bisa diberitahukan pada kerabat maupun tetangga, sehingga ketika sudah dekat waktu persalinannya, mereka bisa mengantisipasi membantu ibu lebih cepat.
Jangan sekali-kali membiarkan ibu hamil menghadapi persalinan seorang diri. Jika hal itu sampai terjadi, suami bisa dicap sebagai pasangan yang sama sekali tidak bertanggung jawab.
Untuk itulah suami perlu mengetahui prakiraan bayi lahir agar dapat meluangkan waktu atau meminta izin kantor saat waktu untuk ibu melahirkan tiba. Pasti tempat kerja suami juga akan memberikan izin dengan senang hati.
Siapkan Perlengkapan Ibu dan Bayi, Termasuk Kamera
Mempersiapkan barang-barang juga merupakan salah satu persiapan kehamilan. Tidak hanya barang-barang kebutuhan ibu yang harus disiapkan, tetapi juga kebutuhan pasangan sendiri untuk menemani ibu beberapa waktu di rumah sakit setelah menjalani proses persalinan sampai diizinkan pulang.