Mengenal Ragam Obat Perangsang Persalinan, Mana yang Jadi Pilihan Cocok untuk Ibu Hamil?

- 16 April 2024, 07:11 WIB
Ilustrasi persalinan.
Ilustrasi persalinan. /Jonathan Borba/Pexels/

Akan tetapi, memasukkan misoprostol lewat vagina dinilai lebih efektif untuk mematangkan serviks dan mempercepat kelahiran bayi daripada secara oral.

Untuk induksi persalinan, dosis yang obat yang biasanya dokter berikan adalah 25 mikorgram (mcg) lewat vagina setiap 4-6 jam.

Namun, penggunaan misoprostol berisiko menyebabkan kelainan kontraksi uterus, seperti sindrom hipertonus (kontraksi otot rahim berlebih).

Bahkan, bumil juga berisiko mengalami hiperstimulasi alias kontraksi yang berlangsung lebih lama dari 90 detik atau lebih dari lima kontraksi dalam 10 menit.

Kejadian hiperstimulasi tergantung pada dosis misoprostol dan frekuensi pemberiannya. Efek seperti mual dan muntah juga bisa terjadi, tetapi terbilang jarang.

3. Prostaglandin

Obat induksi yang satu ini bertugas untuk melunakkan dan menipiskan leher rahim sebelum melahirkan.

Sama seperti misoprostol, cara menggunakan prostaglandin yaitu dengan memasukkan ke dalam vagina.

Jenis obat induksi persalinan ini berperan layaknya hormon prostaglandin sehingga membantu leher rahim agar lebih matang dan siap mengeluarkan bayi.

Prostaglandin juga bisa merangsang kontraksi melahirkan yang sebenarnya, bukan kontraksi palsu. Apa itu kontraksi palsu?

Kontraksi palsu, atau kontraksi Braxton-Hicks, biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Ini merupakan cara tubuh ibu hamil untuk mempersiapkan diri menjelang kehamilan, tapi tidak menandakan bahwa persalinan akan segera terjadi.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah