Gelar PPAB Angkatan VII, GMNI Nagekeo Kritisi Kebijakan Penyelenggara Pemerintah

6 Juni 2021, 18:32 WIB
Calon Anggota (CA) ketika mengikuti salah satu materi dalam kegiatan PPAB Angkatan VII GMNI Nagekeo. /Istimewa/FLORES TERKINI/

FLORES TERKINI - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Nagekeo menggelar kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Angkatan VII, pada tanggal 4 hingga 6 Juni 2021.

Dengan tema "Membentuk Kader yang Progresif, Revolusioner dan Berwatak Pancasilais Demi Mewujudkan Sosialisme Indonesia", kegiatan PPAB tersebut diselenggarakan di Aula Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT.

Ketua Panitia PPAB, Anisa Ugha menjelaskan bahwa Calon Anggota (CA) yang mengikuti kegiatan PPAB Angkatan VII sebanyak 29 orang.

Baca Juga: PBB Canangkan Dekade PBB Tentang Restorasi Kesehatan Ekosistem Mulai Juni 2021 Hingga 2030

Rinciannya, 16 orang CA merupakan peserta dari PSDKU/PNUP Nagekeo dan 13 orang CA lainnya merupakan peserta dari Kampus Politeknik St. Wilhelmus, Boawae, Kabupaten Nagekeo.

"PPAB merupakan tahapan awal untuk seorang CA agar bisa masuk dan bergabung menjadi anggota GMNI nantinya. Jadi, tujuan dari PPAB ini adalah memperkenalkan GMNI secara umum kepada CA melalui berbagai metode yakni, materi, ceramah, dialog, dan aplikasi lapangan," jelasnya kepada media ini, Minggu, 6 Juni 2021.

Lebih lanjut Anisa menambahkan, materi yang diterapkan pihaknya dalam pelaksanaan PPAB tersebut berupa materi ideologi yaitu, Pengantar Marhaenisme, Pengantar Nasionalisme, Pergerakan Sarinah, dan juga materi lainnya yang merupakan materi teknis dalam berorganisasi.

Baca Juga: Desainer Industri Korea Paeng Min-Wook Kembangkan Teknologi Mata Ketiga, Begini Kegunaannya

Dirinya pun berharap agar ketika selesainya kegiatan PPAB pada hari ini, semua CA dapat mengikuti terus kegiatan lanjutan berupa kegiatan sela hingga pada pelantikan anggota baru nantinya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Nagekeo, Petrus F. B. Tenda mengatakan, bangsa Indonesia saat ini sedang berada  dalam situasi pelik dan mendapatkan ancaman ideologis dari dalam maupun luar negeri.

Momentum Bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno yang merupakan tokoh peletak dasar dan pendiri bangsa ini, serta penggali dan pencetus Pancasila, harus dijadikan sebagai sebuah momentum bagi kader GMNI untuk bangkit dan berjuang bersama demi mewujudkan cita-cita luhur The Founding Father, Ir. Soekarno.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap II Segera Cair Bulan Juni 2021, Begini Kriteria, Syarat dan Cara Daftarnya

"Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa kita, saat ini tengah menghadapi proses deideologisasi, di mana nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila nyaris tergerus dan terbawa dalam pertarungan ideologi liberalisme dan fundamentalisme agama yang beraksi di tengah-tengah masyarakat saat ini," beber Peter, sapaannya.

Menurut Peter, secara organisatoris dan bertepatan dengan momentum Bulan Bung Karno, GMNI Nagekeo juga memilki catatan-catatan kritis tersendiri dalam menilai setiap persoalan sosial, ekonomi, politik, hukum dan keamanan di wilayah Kabupaten Nagekeo.

Di antarannya yakni, lemahnya peran Kepolisian Resor (Polres) Nagekeo dalam mengungkap sejumlah kasus hukum, kriminal serta Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang ada dalam wilayah Kabupaten Nagekeo.

Baca Juga: Berbagi Resep Bolu Kukus Karamel Mekar, Praktis Tanpa Oven dan Mixer

Di samping itu, peran DPRD Nagekeo juga dianggap lemah dalam mengawal kebijakan pemerintah dan menyuarakan persolan rill yang sedang terjadi ataupun yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.

Pemda Nagekeo juga dinilai belum mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan dalam menunjang percepatan pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 dan persoalan lainnya yang terjadi di masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ngada agar secepatnya dan terbuka untuk menetapkan tersangka kasus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo dan pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo.

Baca Juga: Roger Federer Sedang Mempertimbangkan untuk Mundur dari Prancis Terbuka, Ini Faktanya

"Jadi, apabila Kejari Ngada tidak memiliki bukti-bukti yang kuat terkait dua kasus ini, maka GMNI Nagekeo mendesak pihak Kejari Ngada agar bisa mengeluarkan Surat Penetapan Penghentian Penyidikan (SP3). Sehingga tidak terkesan bahwa Kejari Ngada sedang menyandera pihak Pemda Nagekeo," jelasnya.

"Ini semua demi penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan transparansi. Untuk itu, GMNI juga akan terus berdiri, hadir di tengah masyarakat dan berjuang bersama masyarakat Nagekeo," tegasnya.*** (Erick S.)

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler