Saksi Mata Penembakan Pria di Belu: NDL Tidak Langsung Melarikan Diri Saat Didatangi Polisi

27 September 2022, 20:32 WIB
Jenazah korban penembakan oknum anggota Buser Polres Belu saat dibawa keluarga ke Kantor Polres Belu. /Mariano Parada/OkeNTT

FLORES TERKINI – Seorang saksi mata dalam kasus penembakan seorang warga di Belu, NTT, menuturkan bahwa korban penembakan yakni Natarius Gerson Lau alias NDL atau Eton (18) tidak langsung melarikan diri ketika polisi tiba di TKP.

Saksi berinisial YT tersebut menuturkan, ketika anggota polisi tiba, NDL sedang membantu mengerjakan renovasi lantai rumah di lokasi kejadian.

Kata YT, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WITA. Saat itu, kedatangan anggota polisi dari Polres Belu tanpa mengenakan busana non dinas itu tidak diketahui oleh korban dan saksi mata lainnya.

Baca Juga: Polisi Pelaku Penembakan Terhadap Eton hingga Tewas di Belu Akhirnya Teridentifikasi: Inisialnya RS

Hal tersebut disampaikan YT demi menjawab pertanyaan awak media di RSUD Atambua, Selasa 27 September 2022.

“Ketika mereka (polisi) tiba, mereka langsung bilang, jangan lari, makanya kami bingung dan saya sempat bilang ke korban ini, jangan keluar nanti baru saya yang keluar supaya atur. Dia (korban) keluar begini langsung dong (mereka/polisi) tembak," terang YT dikutip dari Oke NTT Pikiran Rakyat.

Saksi YT menuturkan, saat itu pihaknya bersama korban NDL sementara istirahat makan siang usai bekerja lantai rumah.

Baca Juga: Kabid Humas Polda NTT: Korban Penembakan di Belu Merupakan DPO Kasus Pengeroyokan

"Kami sementara makan minum dan dia (korban) sementara putar kopi untuk kami, karena sementara semen minyak lantai rumah," katanya.

Sementara itu, saksi mata lainnya yang enggan menyebutkan nama mengaku mendengar bunyi senjata api yang ditembakkan polisi berulang kali.

"Saya dengar bunyi tembakan berkali-kali, mungkin ada empat kali tembakan. Saat di luar itu baru tembak kena, yang pertama pas dia (korban) keluar itu tidak kena," jelas saksi mata tersebut, dikutip Flores Terkini dari Oke Nusra, Selasa, 27 September 2022.

Baca Juga: Jenazah Diarak Warga Keliling Atambua Sambil Teriakan Polisi Pembunuh: Ternyata Ini Pemicunya

Setelah ditembak oleh polisi, lanjut saksi, korban NDL tidak langsung meninggal di TKP, melainkan masih bergerak dengan mengeluarkan darah lewat mulut dan hidung.

"Waktu ditembak itu belum mati, tapi ketika dong (polisi) angkat kasi naik di oto itu sudah parah, darah keluar lewat hidung dan mulut juga," pungkasnya.

Sementara itu Kapolda NTT, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Budiyanto, mengatakan bahwa polisi di Polres Belu menembak mati seorang pelaku pengeroyokan di daerah itu yang masuk ke dalam DPO polisi.

Baca Juga: Di Belu NTT, Warga Letakkan Jenasah di Depan Polres dan Teriaki Polisi Pembunuh, Ada Apa?

“Sesuai laporan singkat dari Kepala Polres, warga yang tertembak itu orang yang masuk dalam DPO perkara pengeroyokan dan tertembak saat akan dilakukan penangkapan," kata Kapolda NTT di Kupang, dikutip Flores Terkini dari ANTARA, Selasa, 27 September 2022.

Ia mengatakan, polisi setempat saat ini sedang mendalami informasi lengkap dan kronologi kasus tertembaknya pria bernama Eton itu.

Lebih lanjut kata dia, dirinya telah memerintahkan kepala Bidang Propam Polda NTT untuk berangkat ke Kabupaten Belu guna mencari informasi pasti soal kasus itu.

Baca Juga: Hendra Kurniawan Bakal Jalani Sidang Etik Pekan Depan, Ini Beberapa Fakta Soal Peran Antek Ferdy Sambo

Sedangkan Kepala Bidang Humas Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Ariasandy, dalam laporan kronologi kepada wartawan membenarkan jika korban yang tewas adalah seorang yang masuk ke dalam DPO polisi.

Ia menjelaskan, sekitar pukul 08.00 WITA Selasa hari ini, Kepala Unit intelkam Polsek Raimanuk memberikan informasi terkait keberadaan Eton yang bersembunyi di Dusun Dusun Motamaruk, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu.

“Berdasarkan informasi tersebut anggota Buser beserta anggota Sat Intelkam langsung menuju ke lokasi keberadaan dia,” ujar dia.

Baca Juga: Update Kasus Ferdy Sambo: Kapan Sidang Etik Brigjen Pol. Hendra Kurniawan Digelar?

Pada saat polisi tiba di lokasi dan pelaku yang saat itu sedang berada di dalam rumah akan ditangkap, dia mengetahui polisi datang dan langsung melarikan diri. Polisi mengejar dia dan meletuskan tiga kali tembakan peringatan.

Namun Eton tetap melarikan diri ke arah menurun menuju lengong. Karena tembakan peringatan itu tidak diindahkan tersangka, terpaksa polisi langsung mengarahkan senjata laras pendeknya ke arah kaki agar bisa dilumpuhkan.

“Namun pada saat ditembak itu, tersangka dalam keadaan menunduk sehingga tembakan itu mengenai punggung belakang sebelah kanan orang dalam DPO itu,” ujar Budiyanto.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA OkeNTT OkeNusra

Tags

Terkini

Terpopuler