Polisi Ungkap Penyebab Kematian Mahasiswi Undana Kupang Asal Sumba Timur, Tak Ada Tanda-tanda Mencurigakan

16 April 2024, 17:52 WIB
Ilustrasi mahasiswi Undana Kupang asal Sumba Timur yang ditemukan meninggal dunia di kamar kos. /Pixabay

FLORESTERKINI.com – Pihak Kepolisian Resort Kupang Kota (Polresta) mengungkap dugaan penyebab kematian seorang mahasiswi Undana asal Sumba Timur yang ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kos miliknya pada Minggu, 14 April 2024.

Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan medis, pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda yang mencurigakan seperti kekerasan, yang menyebabkan mahasiswi berinisial MChP alias Dewi (21) itu meninggal dunia.

"Hasil pemeriksaan medis tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkap Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan R.J.H Manurung pada Selasa, 16 April 2024.

Kombes Pol Aldinan menjelaskan, korban diduga meninggal dunia karena penyakit bawaan seperti yang diriwayatkan saksi Ronal pada keterangan pertama di TKP.

"Kemungkinan besar karena penyakit bawaan atau kejang-kejang (epilepsi)," terang Kapolres Kupang Kota.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi Undana Kupang Semester VIII Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) asal Sumba Timur ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Minggu, 14 April 2024.

Korban berinisial MChP alias Dewi (21) ditemukan sudah tak bernyawa di kamar kos di Jalan Gerbang Madya, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Korban adalah warga asal Kelurahan Praliu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, yang ditemukan meninggal dunia oleh kekasihnya sendiri, Ronald Daboto.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tidur tengkurap di atas kasur spon sambil menggunakan baju kaos dan celana pendek jeans warna abu-abu.

Ronal Dobato (26) mengungkapkan, pada Sabtu 13 April 2024 petang, korban datang ke rumahnya dan mengajak adiknya membeli pakaian di tempat belanja Suba Suka.

Korban dan adiknya baru pulang sekitar pukul 21.00 WITA. Sebelum ia mengantarkan korban pulang ke kosnya, ketiganya sempat makan malam bersama.

Ronal yang juga mahasiswa Semester X FKIP Undana Kupang itu mengaku, pada Minggu sekitar pukul 11.30 WITA, ia sempat menghubungi korban melalui chat WhatsApp. Sayangnya, korban tidak merespon.

Merasa tidak nyaman dengan situasi dan kondisi tersebut, ia pun memutuskan untuk datang menemui langsung kekasihnya itu di kos tersebut.

Ketika tiba di kos kekasihnya itu, didapatkan pintu kos sedang tertutup namun tidak terkunci. Ronal pun memaksa menerobos masuk ke dalam kamar kos dimaksud, dan mendapatkan sang kekasih sudah dalam keadaan tidur tengkurap.

Ia kemudian memanggil korban secara terus menerus, namun tak mendapatkan respon positif, sehingga Ronal langsung meraba kaki korban yang sudah terasa dingin dan kaku.

Melihat hal itu, Ronal langsung keluar dan memberitahukan kejadian tersebut kepada penghuni kos lainnya, selanjutnya melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian setempat.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler