Kakak Mey menyampaikan bahwa Bunda Ev Sare, pendiri dan motivator belum berkesempatan hadir karena sedang berduka, sehingga Mey dimandatkan hadir untuk mengkoordinir adik-adik dalam kelas menulis ini.
Eto menilai, perkembangan anak-anak dari tahun lalu hingga tahun ini sangat bagus dan semakin percaya diri.
“Aurel, Ayu, Aron, Sheila, dan lainnya sudah sangat maju; mungkin karena melatih diri terus dan ada pendampingan dari orang tua selama masa pandemi Covid-19,” katanya.
Mey menambahkan bahwa anak-anak yang bergabung di kelas ini dibimbing dari nol sehingga awalnya mereka berjuang semampu mereka, merintis perpustakaan mini di rumah Bunda Ev Sare dan menjalankan secara perlahan.
Alhasil, sejauh ini sudah ada banyak jebolan anak-anak RBS yang cukup membawa nama baik RBS di sekolahnya dan juga tidak kalah hebatnya di kota Kabupaten Ende.
“Kami tetap menjadi pembimbing buat adik-adik, karena mereka adalah masa depan gereja, bangsa, dan negara,” ungkap Mey.
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Asal Lamba Leda Utara Meninggal di RSUD Mben Boi Ruteng