FLORES TERKINI - Tim Intelresos Dinsos Kabupaten Sikka pada Sabtu, 18 September 2021 turun ke lapangan guna mendata PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) pada keluarga terdampak Covid-19.
Pendataan kepada PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) adalah sebagai bentuk kepedulian sosial dari Kemensos RI melalui Dinas Sosial yang fasilitasi oleh Tim Intelresos Kabupaten Sikka.
Adapun kegiatan tersebut, Kemensos RI akan memberikan santunan dalam bentuk kebutuhan pokok kepada keluarga terdampak Covid-19 dengan status PPKS.
Baca Juga: Bekerja di Perusahan Mangga, Putra Lembata Ini Mengaku Dibayar Sekitar Rp50 Juta per Bulan
Tim Intelresos tersebut dikepalai oleh Ibu Enggeline Ester selaku Kepala Bidang Dinas Sosial bersama staff.
Tim Intelresos pun segera turun melakukan di setiap desa terutama mendata keluarga yang masuk kategori PPKS.
Pendataan dilakukan di Desa Lusitada dan Desa Hoder Kabupaten Sikka. Penerima santunan dari Kemensos RI adalah keluarga yang benar-benar dalam kategori PPKS.
Baca Juga: Kaliktus Ure Maran Terpilih Menjadi Mandataris RUAC Serentak Ketua Presidium PMKRI Cabang Larantuka
Saat ditemui Yoseph Mardiayanto selaku Kepala Desa Lusitada, Kecamatan Nita, di salah satu rumah keluarga penerima santunan Kemensos RI.
Yoseph Mardiyanto menyampaikan harapan kalau pemerintah untuk dapat memperhatikan keluarga terdampak Covid-19.
"Saya senang, mereka ini dibantu. Apalagi keluarga ini sudah ditinggal mati suami. Sehingga mereka Kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok, apalagi dia punya anak balita," ucap Yoseph Mardiayanto.
Baca Juga: Tim Asgard Kupang Dominasi Juara Dekranasda NTT Cup, Setiap Peserta Kenakan Syal Tenun Flores Timur
Kepada Flores Terkini, Tim Intelresos menjumpai seorang ibu yang kini berstatus janda ditinggal mati suami karena Covid-19.
Mereka hidup menumpang di rumah keluarga. Sedangkan anaknya masih usia PAUD, ia juga mengalami kesulitan mencari pekerjaan di tengah pandemi.
Menurut Informasi dari Yoseph Mardiyanto, di Desa Lusitada terdapat banyak keluarga terdampak Covid-19.
Baca Juga: Dengan Modal Mandiri, Petani di Ritaebang Sulap Tanah Berpasir Menjadi Lahan Sayuran yang Subur
Atas Informasi tersebut, Kabid Dinsos Enggeline Esther bersama staff pun berusaha mencari keluarga berstatus PPKS.
Tim Intelresos kemudian melanjutkan pendataan hingga ke Desa Hoder Kecamatan Waigete. Di sana, tim harus menempuh perjalanan cukup jauh.
Tidak hanya itu, Tim juga mengalami kendala ketika hendak mendata keluarga PPKS.
Baca Juga: Pantai Pasir Putih di Desa Pasir Putih Watanlolo Kecamatan Nagawutung Siap Dijadikan Wisata Bahari
Pasalnya, beberapa keluarga belum memiliki identitas diri yang lengkap bahkan ada yang terlantar hingga fakir miskin.
Saat hendak ditemui Tim Intelresos, beberapa anak lari bersembunyi di hutan karena ketakutan. Melihat hal itu, tim pun tersentuh dan bersabar mengajak mereka untuk berkomunikasi.
Atas hal itu, tim terpaksa mencari tahu lebih detail terkait apa yang terjadi kepada anak-anak dan keluarga.
"Mereka orang tua sudah meninggal, bapanya dikuburkan di pekuburan Covid-19. Anak-anak kami yang pelihara," kata wali yang merasa mereka.
Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, tim Intelresos akhirnya menemukan jawaban dan akan siap menindaklanjuti santunan tersebut.
"Semua yang kami data akan dibantu. Kami akan kirim data baru dari Kemensos turunkan bantuan dan nanti kami yang akan datang ketemu langsung keluarga PPKS," ucap perwakilan Tim Intelresos.***