Ada Gua di Pulau Nuha Belen, Ternyata Ada Sarang Burung Walet yang Bernilai Jutaan Rupiah

- 29 September 2021, 04:24 WIB
Tampak Pulau Nuha Belen di Flores Timur.
Tampak Pulau Nuha Belen di Flores Timur. /Yurgo Purab/FLORES TERKINI/

FLORES TERKINI - Kabupaten Flores Timur tidak hanya dikenal karena pariwisata dan tradisi Semana Santa yang kini mendunia, tetapi juga gugusan pulau-pulau kecil yang melintasi lautan di sepanjang nusantara Flores Timur.

Jejeran pulau-pulau kecil yang tak berpenghuni itu memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan domestik  maupun lokal.

Masyarakat Lewotobi maupun Lewouran tentu menghafal betul nama lima pulau kecil di ujung Pulau Solor itu. Namanya, Nuha Belen, Nuha Belopo, Nuha Bola, Nuha Kowa, dan Nuha Witi.

Baca Juga: Prediksi Zodiak Cinta 29 September 2021, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces: Prospek Cinta Sedang Bagus

Uniknya, di salah satu pulau itu terdapat gua, tempat bersarangnya burung walet yang memiliki nilai jual satu kilo sekitar Rp20-an juta.

Salah satu warga dusun Lewouran, Desa Lewotobi, Kecamatan Ile Bura, Bertolomeus Muda pun angkat bicara terkait eksotiknya gua tersebut.

Dia menuturkan, warga setempat menjadikan pulau itu sebagai tempat berburu ikan dasar, ikan tongkol, dan ikan ekor kuning.

Baca Juga: Love Story The Series Rabu 29 September 2021: Argadana dan Wilantara Memanas, Ken dan Maudy Siap Bunuh Diri

Soalnya, letak pulau berada persis di putaran arus sekitar Selat Lewotobi dan Pulau Solor, membuat ikan-ikan pada berkumpul di sana.

Setiap orang yang bertandangan ke pulau itu dan ingin melihat gua dari dekat bisa berlayar dengan perahu dengan jarak tempuh 30 menit lamanya.

Pulau Nuha Belen memang sedikit lebih besar dari empat pulau yang lainnya. Bahkan, seluruh sisinya hanya bebatuan saja.

Baca Juga: Prediksi Zodiak Cinta 29 September 2021, Leo, Virgo, Libra, Scorpio: Jangan Berpura-pura Semuanya Baik

“Batu semua seluruhnya. Hanya ada rumput dan akar-akar,” cerita Bartolomeus Muda, yang sempat beberapa kali mengunjungi gua di pulau tersebut.

Kondisi di dalam gua Pulau Belen.
Kondisi di dalam gua Pulau Belen. Yurgo Purab/FLORES TERKINI

“Sebenarnya tujuan utama kami adalah mancing ikan. Tapi kami singgah untuk lihat-lihat gua itu,” tambahnya.

Bertolomeus Muda berkisah lebih jauh, di bagian dalam gua terdapat bebatuan cadas yang besar dan ada beberapa lubang atau mulut gua.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 September 2021: Reyna Temukan Alat Sadap, Al dan Andin Panik Bukan Main

Situasi gua yang gelap dan sedikit menantang tak membuat mereka takut, karena mereka yakin pulau itu bagian dari tuturan sejarah nenek moyang mereka.

“Jadi kita hati-hati masuk ke dalam. Gelap sekali. Kita harus pakai senter. Batu-batu besar. Lubang besar itu sampai ke dasar,” katanya.

Selain situasinya agak gelap, ketika mereka menjelajahi isi gua, mereka harus mengutus seseorang untuk menjaga mulut gua.

Baca Juga: Prediksi Zodiak Cinta 29 September 2021, Aries, Taurus, Gemini, Cancer: Waktu Ngobrol Berdua Telah Tiba

Soalnya, gua itu hanya boleh dimasuki saat air laut surut. Saat air laut sudah mulai pasang, sang penunggu itu segera memberitahukan teman-temannya untuk pulang.

“Rasanya bahagia sekali ketika masuk di dalam. Dingin, sejuk dan adem,” ungkapnya.

Di sekitaran mulut gua itu, kata Muda, ada sarang burung walet, juga beberapa reptil lainnya seperti ular.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Pemilu Digelar pada 15 Mei 2024, Luqman Hakim: Akan Ada Kekacauan Tahapan Pilkada

Meski demikian, mereka tidak pernah merasa takut sedikit pun. Bagi mereka itu hal yang biasa.

Kalau mereka menemui sarang burung walet maka mereka akan mengambilnya dan membawanya pulang untuk dimasak dicampur dengan bubur.

“Kalau di Flores Timur, pemasarannya ‘kan kita tidak tahu. Jadi ada yang bawa pulang dicampur bubur dan dimakan. Khasiatnya menyembuhkan berbagai penyakit. Setahu saya di daerah lain, satu kilo harganya 20-an juta,” umbarnya.

Baca Juga: 5 Langkah Persiapan Sebelum Membeli Sepeda Motor, Dijamin Tak akan Salah Alamat

Eksotiknya Pulau Nuha Belen mengundang Bupati  Flotim, Hengki Mukin (1994-Januari 2000) pernah menempatkan orang untuk menjaga pulau tersebut karena ada harta berharga itu. Namun, kisah itu tidak terdengar lagi belakangan ini.

Pengunjung sedang mengambil sarang burung walet di Pulau Nuha Belen.
Pengunjung sedang mengambil sarang burung walet di Pulau Nuha Belen. Yurgo Purab/FLORES TERKINI

Meski demikian, Bertolomeus Muda sebagai orang yang pernah mengunjungi gua tersebut memiliki kesan yang menarik.

Menurutnya, untuk bisa sampai ke pulau itu, kita tidak membutuhkan ritual-ritual tertentu sebelumnya. Catatannya, setiap orang yang datang tidak boleh membawa serta niat jahat masing-masing.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 29 September 2021: Bak Duri dalam Daging, Nana Ditikam Dewi dari Belakang

“Bukan pergi curi sarang burung walet demi cari kekayaan dari itu ‘kan?” kata Berto Muda singkat.

Lebih jauh Muda  menuturkan bahwa anak-anak muda termasuk dirinya sering mencari ikan di situ. Kalau angin dan ombak cukup sulit, mereka rapatkan perahu dan tidur di pulau itu.

“Kami sudah terbiasa ke sana. Tidak ada yang seram atau menakutkan,” tandasnya sambil menutup pembicaraan, Senin, 27 September 2021.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah