Empat kurikulum dimaksud yakni kecakapan digital (digital skill), keamanan digital (digital safety), budaya digital (digital culture) dan beretika di ruang digital (digital ethic).
“Jadi, Pak Bupati Manggarai Barat dan Walikota Nusa Tenggara Timur harus proaktif mengambil bagian di dalamnya. Juga, Dinas Kominfo perlu bekerja sama untuk melakukan koordinasi dan kolaborasi, mengajak masyarakat ikut ambil bagian di dalamnya,” ungkap Menkominfo.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga memfasilitasi berbagai pelatihan kecakapan digital tingkat menengah (intermediate) yang disebut nama Digital Talent Scholarship (DTS).
Menkominfo menjelaskan, program itu dirancang untuk mengakselerasi produktivitas nasional. Program DTS telah dimulai sejak tahun 2018. Saat itu, menargetkan 1.000 orang penerima beasiswa.
"Pada tahun ini menyasar 100.000 dan untuk tahun depan bahkan saya minta ditargetkan 200.000 penerima beasiswa di seluruh Indonesia. Jadi harus selalu bertambah dan di NTT belum. Baru 373 orang tadi saya lihat angkanya. Nah, tahun depan jangan lagi tertinggal. Pertemuan kita ini untuk merangsang supaya masyarakat NTT ambil bagian,” ujarnya.
Menteri Johnny juga menjanjikan untuk menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri agar seluruh bupati dan walikota di Indoenesia wajib mengikuti program Digital Leadership Academy.
"Nanti saya akan menyampaikan kepada Bapak Mendagri bahwa seluruh bupati dan walikota di Indonesia harus ikut mengikuti Program DLA ini sebagai policy maker. Mesti ikut, karena kalau tidak nanti enggak bisa bikin pengarahan ke bawahannya," ungkapnya.
Menurut Menkominfo, Program DLA akan memiliki manfaat guna pengembangan inovasi dan transformasi digital di lingkungan lembaga pemerintah.