Network
FLORES TERKINI - Jenazah seorang laki-laki paruh baya ditemukan di sebuah kebun milik warga di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 6 Februari 2022 sore.
Plh. Kapolsek Nita Ipda Chairil Syafar melalui Kanit Intelkam Aipda Abdul Raiz dalam keterangan yang diterima media ini mengatakan, saat ditemukan, jenazah tersebut dalam keadaan tergantung di sebuah pohon gamal.
Sebelum ditemukan, pihak Polsek Nita mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 15.00 WITA, terkait penemuan jenazah tersebut.
Pasca mendapatkan laporan dari warga, Kapolsek Nita bersama anggotanya langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengecek secara langsung kondisi korban.
Kanit Intelkam Polsek Nita pun membeberkan kronologis kejadian, bahwa korban diketahui keluar dari rumah diperkirakan pada Jumat, 29 Januari 2022, sekitar sembilan hari yang lalu.
Karena tak kunjung kembali ke rumah, korban berinisial AB (45) tersebut pun dicari oleh sang istri dan pihak keluarga, namun tidak menemukan hasil.
Selanjutnya pada Minggu, 6 Februari 2022, sekitar pukul 14.00 WITA, saksi bersama pihak keluarga kembali melakukan pencarian korban.
Beberapa saat kemudian, seorang saksi yang ikut dalam pencarian tersebut melihat korban sedang dalam kondisi tergantung di pohon gamal di kebun milik warga.
Hal tersebut kemudian segera diberitahukan kepada pihak keluarga, kemudian diteruskan kepada Kepala Desa setempat, lalu dilanjutkan kepada pihak Polsek Nita.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi memastikan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Setelah dilakukan visum luar oleh dokter di Puskesmas Nita, tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban, murni bunuh diri," kata Kanit Intelkam Polsek Nita dalam keterangan yang diterima media ini, Minggu, 6 Februari 2021.
Dari TKP, polisi turut mengamankan barang bukti berupa tali nilon berwarna biru panjang, celana kain panjang berwarna hitam, satu botol Aqua yang berisikan moke (setengah botol), satu lembar baju berwarna putih biru, dan satu helai kain sarung tenunan Maumere.
Sementara itu, pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.***
