Yoga menjelaskan, pada pukul 10.10 WITA, korban A Widianto mengalami sesak nafas saat berjalan ke pos tiketing usai pemotretan di puncak.
“Korban pun sempat menyampaikan ke pemandu wisata bahwa dirinya memiliki sakit jantung. Korban berjalan pelan, kemudian duduk karena merasa sakit pada bagian dada. Korban pun pingsan, sehingga korban dievakuasi ke pos tiketing yang berada di pantai,” jelasnya.
Namun kata Yoga, saat itu nyawa korban tidak dapat diselamatkan, meskipun ranger dan petugas Taman Nasional Komodo (TNK) yang berada di lokasi kejadian telah melakukan pertolongan.
Korban kemudian dievakuasi menuju Pelabuhan Pelni Labuan Bajo dengan menggunakan speed boat New Hope 6 pada pukul 11.30 WITA.
Saat tiba di pelabuhan, tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 4 Labuan Bajo melakukan pemeriksaan terhadap korban.
Almarhum dinyatakan meninggal dunia pukul 12.08 WITA oleh dr Regina selaku KTU KKP Kelas 4 Labuan Bajo.
Selanjutnya, korban dibawa menuju RS Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Diduga korban mengalami kecapean saat melakukan trekking menuju puncak Pulau Padar sehingga mengalami serangan jantung dan meninggal dunia,” ujar Yoga.