Bupati Mabar Bakal Beri Sanksi Tegas bagi OPD yang Lalai Urus Bencana Tanah Bergerak di Manggarai

- 4 April 2022, 21:05 WIB
Kondisi rumah Benyamin Nenohaifeto yang rusak karena pergerakan tanah di Kampung Wae Munting, Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat, NTT.
Kondisi rumah Benyamin Nenohaifeto yang rusak karena pergerakan tanah di Kampung Wae Munting, Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat, NTT. /ANTARA/Fransiska Mariana Nuka/

FLORES TERKINI - Bupati Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi, dengan keras mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah kepemerintahannya agar tidak lalai mengurus bencana tanah bergerak yang terjadi di Kampung Wae Munting, Desa Nampar Macing, Manggarai Barat, NTT.

Edi mengatakan, jika ditemukan pejabat daerah yang tidak serius menangani situasi bencana, pemerintah daerah akan memberi peringatan, baik peringatan tertulis maupun pemberhentian jabatan.

Pasalnya, kata dia, pemerintah akan bertanggung jawab terhadap peristiwa bencana tanah bergerak yang mengancam kehidupan 411 jiwa di wilayah itu.

Baca Juga: Berbuka Puasa dengan Sajian Es Kekinian Berbahan Dasar Agar-agar, Dijamin Pasti Anda Puas: Simak Resepnya!

"Ini tugas pemerintah. Rakyat yang menderita karena bencana itu jangan dibiarkan terlantar. Pemerintah harus sigap," tegas Edi, Senin 4 April 2022, dikutip dari ANTARA.

Bupati Manggarai Barat pun memerintahkan OPD untuk segera mendistribusikan bantuan bagi korban bencana pergerakan tanah tersebut.

"Harus ditangani segera. Hari ini mereka harus mengantarkan bantuan untuk mengatasi persoalan yang dialami warga yang terkena bencana," kata Bupati Edi di Labuan Bajo.

Baca Juga: Harga Minyak Merosot 13 Persen, Joe Biden Umumkan Penjualan hingga 1 Juta Per Barel Selama 6 Bulan

Pendistribusian bantuan harus dilakukan karena bencana di Kampung Wae Munting itu telah ditetapkan dalam keadaan bahaya/bencana dan menjadi bencana daerah.

Penetapan status itu didasarkan pada dampak yang dialami oleh para korban, yakni dampak psikologis, kerugian harta benda masyarakat, kerusakan prasarana dan sarana umum, serta gangguan terhadap fungsi pelayanan umum.

Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan tanggap darurat guna mengurangi dampak yang lebih besar. Segala bantuan yang ditujukan untuk daerah bencana itu pun harus segera tersalurkan.

Baca Juga: 3 Wilayah Zona Musim di NTT Sudah Memasuki Kemarau, Pulau Solor Salah Satunya

Saat ini, bantuan yang telah tersedia merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa matras, selimut, family kit, lauk pauk, pembalut wanita, dan popok bayi.

Tak hanya itu, Kemensos juga menyediakan beras, baik beras reguler maupun cadangan beras pemerintah.

Kemensos pun menyiapkan sejumlah tenda yang sewaktu-waktu dibutuhkan dalam keadaan darurat dan proses evakuasi.

Baca Juga: Rutinitas Perawatan Rambut di Malam Hari: Berikut 5 Tips Merawat Mahkota Anda Agar Tetap Sehat

Tenda yang tersedia antara lain tenda keluarga dengan kapasitas sepuluh orang, tenda serba guna (tenda posko) dengan kapasitas lebih besar yang bisa difungsikan sebagai posko atau dapur umum, dan tenda gulung.

Untuk pendistribusian bantuan, Kemensos berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Sosial Manggarai Barat.

Bantuan akan disalurkan sesuai hasil asesmen kebutuhan warga yang dilakukan Kemensos agar penyaluran bantuan tepat sasaran.

Baca Juga: NTT Bakal Miliki Rumah Sakit Khusus Kanker Pertama, Ini Lokasinya

Diketahui, pergerakan tanah telah terjadi di dua kampung dalam wilayah Desa Induk Nampar Macing, yakni Kampung Wae Munting dan Kampung Dange.

Jumlah keluarga terdampak dalam bencana itu sebanyak 11 KK yang terbagi menjadi 9 KK di Kampung Wae Munting dan 2 KK di Kampung Dange.

Namun, melihat potensi kerusakan yang terjadi, fenomena ini mengancam 62 KK dan 225 jiwa di Kampung Wae Munting, serta 52 KK dan 186 jiwa di Kampung Dange.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah