Semburan seperti ini juga bukan hal yang baru, karena semenjak kita masih satu negara dengan Timor-Timur (sekarang Timor leste), semburan seperti ini sudah lazim terjadi dan diketahui secara umum," jelasnya.
Bagi Marselus, semburan lumpur itu masih tergolong kecil. Biasanya semburan lumpur yang sudah terjadi sejak zaman dahulu mencapai ketinggian 10 hingga di atas 20 meter.
Wilayah Desa Napan sendiri, kata Marselus Siki, juga terdapat lima gundukan atau gunung putih besar. Selain itu, ada juga 16 gundukan kecil.
"Gundukan-gundukan ini aktif sampai sekaranng tapi letupannya kecil saja," urainya.
Marselus pun mengimbau agar seluruh warga Desa Napan menjauhi lokasi-lokasi gunudukan tersebut, yang sewaktu-waktu bisa menyemburkan lumpur panas seperti terlihat pada video viral yang beredar saat ini.
"Saya selalu mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada, karena bila nanti terjadi semburan lebih besar dari gundukan ini maka rumah-rumah sekitar gundukan dipenuhi lumpur,” katanya.
Pasalnya, kata Marselus, hal itu bisa menimbulkan longsor atau ada keretakan tanah yang berdampak pada robohnya rumah-rumah di sekitar akibat kemungkinan adanya rongga bawah tanah yang ambruk.
“Selain itu, bisa juga menimbulkan kerusakan tanaman pertanian di sekitar lokasi gundukan dan menimbulkan pendangkalan pada embung yang ada," pungkasnya.