Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Perairan NTT 5-7 Juli 2022, BMKG: Operator Kapal dan Nelayan Diminta Waspada

- 4 Juli 2022, 18:20 WIB
Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Perairan NTT 5-7 Juli 2022.
Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Perairan NTT 5-7 Juli 2022. /Flores Terkini/pixabay

FLORES TERKINI - Peringatan kembali dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrim di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam rilis terbarunya, BMKG mengimbau masyarakat NTT untuk selalu waspada terhadap ancaman tingginya gelombang laut di sekitar perairan NTT.

Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi, dalam satu dua hari kedepan, ketinggian gelombang bisa mencapai 4 meter.

Baca Juga: Pencarian Adrison Ngedo Berakhir, Korban Ditemukan Meninggal Dunia

Ancaman gelombang tinggi di wilayah perairan provinsi kepulauan ini diperkirakan berlangsung sejak 5-7 Juli 2022.

"Potensi gelombang dengan ketinggian berkisar 2,5-4,0 meter berpeluang melanda sejumlah titik perairan di NTT selama 5-7 Juli 2022 sehingga perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada aktivitas pelayaran," katanya, dikutip dari ANTARA, Senin 4 Juli 2022.

Adapun wilayah yang berpotensi dilanda gelombang tinggi adalah di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara dan selatan, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu dan selatan Kupang-Rote, serta perairan selatan Kupang-Rote.

Baca Juga: Tanpa Drama Adu Penalti, Borneo FC Lolos Semifinal Piala Presiden Usai Tundukan PSM Makassar

Menurut Syaeful, ancaman gelomang tinggi di beberapa wilayah tersebut di atas tentunya beresiko tinggi terhadap pelayaran Kapal Feri.

Sebagai langkah antisipasi, Syaeful Hadi meminta setiap pihak operator pelayaran Kapal Feri untuk selalu waspada.

Sementara itu, ada juga beberapa wilayah lain yang diprediksi berpeluang dilanda gelombang dengan ketinggian 2,5 meter.

Baca Juga: TERKINI! TRAILER IKATAN CINTA HARI INI, Senin 4 Juli 2022: Andin Salah Tingkah di Depan Sal, Ada Apa?

Wilayah yang dimaksudkan yakni Selat Sumba bagian timur, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, dan perairan utara Kupang-Rote.

Segala jenis pelayaran terutama kapal tongkang dan perahu nelayan diminta waspada karena beresiko tinggi.

Masih menurut Syaeful, kondisi sinoptik menunjukan angin pada umumnya bergerak dari arah tenggara menuju arah barat daya dengan kecepatan 1-6 Skala Beaufort.

Baca Juga: TRAILER IKATAN CINTA Senin 4 Juli 2022: Reyna Depresi, Mama Rosa Menangis Membaca Surat dari Sal, Ada Apa?

Dikutip dari Wikipedia, skala sinoptik (juga dikenal sebagai skala makro) dalam meteorologi merupakan fenomena ukuran terhadap pola cuaca.

Biasanya, pola cuaca yang diamati adalah yang terjadi pada periode satu hari hingga satu minggu dengan skala panjang wilayah horisontal dari urutan 1.000 km (sekitar 620 mil) atau lebih.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru dalam Peristiwa Penkase oleh Mantan ART Randy dan Ira, Begini Kelakuan Mereka

Untuk kondisi tersebut di atas, Syaeful Hadi lantas memberikan himbauan pada operator kapal dan nelayan untuk menghindari potensi ancaman gelombang ini ini.

"Silahkan terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG sebagai referensi untuk membantu kegiatan pelayaran yang aman dan lancar," pungkasnya.***

Editor: Ancis Ama

Sumber: Antara Kupang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah