Soal Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, PGRI: Lebih Cocok untuk Sekolah dengan Sistem Asrama

- 1 Maret 2023, 18:22 WIB
Ilustrasi anak sekolah. PGRI NTT beri pernyataan sikap terkait kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi.
Ilustrasi anak sekolah. PGRI NTT beri pernyataan sikap terkait kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi. /ppdb.jatimprov.go.id

FLORES TERKINI – Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi sebagaimana yang diwacanakan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat kini mendapat tanggapan dari Persatuan Guru Republik Indonesia Pengurus Provinsi Nusa Tenggara Timur (PGRI NTT).

Dalam surat pernyataan sikap yang terbit pada Selasa, 28 Februari 2023, PGRI NTT menggarisbawahi beberapa poin penting sebagai tanggapan atas kebijakan itu, salah satunya menilai bahwa kebijakan itu lebih cocok diterapkan untuk sekolah dengan sistem asrama.

Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketua PGRI NTT Drs. Simon Petrus Manu dan Plt Sekretaris Umum Marsi Bani, S.Pd., M.Si tersebut, PGRI NTT menyebut, sebagai mitra strategis pemerintah, PGRI mendukung setiap kebijakan Pemerintah Provinsi NTT dalam membangun kualitas pendidikan di Provinsi NTT.

Baca Juga: Gubernur Viktor Laiskodat Sebut Soal Sekolah Mulai Jam 5 Pagi di NTT Penting, Ada Kaitannya dengan APBD

Namun terkait kebijakan yang sedang diangkat dalam meningkatkan mutu pendidikan yakni melalui kegiatan pembelajaran yang berlangsung mulai pukul 05.30 pagi, PGRI NTT memilik penilaian tersendiri, yang dijabarkan dalam poin-poin berikut.

  • Pelaksanaan pembelajaran pukul 05.30 pagi lebih cocok untuk sekolah dengan sistem asrama.
  • Perlu dilakukan kajian mendalam dan sosialisasi terkait pelaksanaan KBM Pukul 05.30 pagi yang melibatkan stake holder di bidang pendidikan.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Hari Ini Rabu 1 Maret 2023: Saksikan Jejak Si Gundul, Secret Story, dan Arisan

  • Usia rata-rata peserta didik pada jenjang SMA/SMK adalah 15 s/d 17 tahun dan masih berkategori anak-anak yang membutuhkan waktu istirahat yang cukup.
  • Pada rentang waktu pukul 05.00 – 05.30 pagi, banyak siswa yang masih kesulitan dalam mendapat transportasi umum ke sekolah.
  • Khususnya untuk siswa perempuan sangat rawan terhadap “begal” dan ancaman tindakan asusila (acaman pemerkosaan, kekerasan seksual, dan lain-lain).
  • Kemungkinan untuk sarapan bagi siswa amat kecil karena siswa membutuhkan persiapan ke sekolah antara pukul 04.30 – 05.30 pagi untuk tiba di sekolah dan dapat berefek pada kesehatan.

Baca Juga: Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT Lahirkan Polemik, Viktor Laiskodat: Saya Tidak akan Mundur

  • Materi yang akan disampiakan oleh guru tidak maksimal diterima oleh peserta didik dikarenakan akan ada banyak siswa yang masih dalam keadaan “ngantuk”.
  • Untuk mencapai target prestasi pendidikan 200 sekolah terbaik di Indonesia mulai KBM pukul 05.30 pagi bukanlah indikator keberhasilan baik dari aspek biologis dan psikologis.
  • Jika kebijakan KBM pukul 05.30 pagi tersebut dibuat untuk alasan penguatan pendidikan karekater peserta didik, maka tidak akan efektif, oleh karena itu penguatan pendidikan karakter sebaikanya dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan merdeka belajar (Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Baca Juga: Ikatan Cinta 1 Maret 2023: Saking Cintanya Pada Askara, Nina Tega Lakukan Kegilaan Ini

Selain mengungkapkan pernyataan sikap yang dijabarkan di dalam poin-poin tersebut, PGRI NTT juga memberikan solusi terkait target pemerintah untuk masuk ke 200 sekolah terbaik secara nasional, antara lain sebagai berikut.

  • Pemerintah perlu duduk bersama semua pihak untuk mengkaji indikator keberhasilan belajar terkait menuju 200 sekolah terbaik di Indonesia.
  • Perlu dilakukan peningkatan sarana dan prasarana guna menunjang proses pembelajaran termasuk jaringan internet.

Baca Juga: Beda dengan NTT! Ini Alasan Kenapa Waktu Masuk Sekolah di Negara-negara Maju Bukan Jam 5 Pagi

  • Untuk mengejar persentase diterimanya lulusan SMA/SMK dari NTT ke berbagai Perguruan Tinggi (PT) ternama di Indonesia dan sekolah kedinasan maka pemerintah perlu melakukan pendampingan kepada siswa Kelas XII guna mempersiapkan diri baik untuk mengikuti seleksi masuk PT dan Sekolah Kedinasan dalam bentuk bimbingan belajar tambahan di setiap satuan pendidikan.
  • Perlu dilakukan penguatan kapasitas guru melalui workshop terkait pembelajaran berbasis HOTS.
  • Perlu dilakukan pengelompokan kelas unggul bagi siswa dari Kelas X agar persiapan masuk PT dan Sekolah Kedinasan dapat dilakukan sejak dini oleh satuan pendidikan di bawah pengawasan Dinas Pendidikan Provinsi NTT.

Baca Juga: Heboh Sekolah Mulai Jam 5 Pagi di NTT, Ombudsman Minta Pemprov Jelaskan Apa Urgensinya

  • Pemerintah perlu memberikan reward bagi seluruh siswa berprestasi, baik dari sekolah negeri maupun swasta tanpa memandang latar belakang dan status sosial orang tua.
  • Pemerintah provinsi NTT perlu meningkatkan jumlah penerima beasiswa berupa biaya kuliah, biaya riset/tugas akhir dan biaya hidup bagi putra/i NTT agar berprestasi dan termotivasi bersaing masuk ke universitas ternama di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi NTT menerapkan kebijakan siswa SMA di Kota Kupang untuk masuk sekolah jam 5 pagi.

Kebijakan tersebut bahkan telah diterapkan di dua sekolah di Kota Kupang sejak Senin, 27 Februari 2023, yakni di SMA Negeri 1 Kupang dan SMA Negeri 6 Kupang.

Baca Juga: Gempur Stunting, Pemcam Solor Barat Launching Tiga Inovasi Terbaru, Salah Satunya Juri Gizi

Menurut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi dimaksudkan agar sumber daya manusia di NTT tidak ketinggalan.

Selain itu, kebijakan itu juga dinilai berpotensi menjadikan siswa-siswa lulusan SMA/SMK di NTT dapat bersaing di level nasional maupun internasional.

"Supaya tembus di kampus-kampus terbaik seperti UI, UGM, Harvard University, dan sejumlah kampus lain,” kata Viktor Laiskodat.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah