Meskipun begitu, pihaknya meminta waktu untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah dialami oleh lulusan PDD Cristo Re tersebut, sembari menunggu kepulangan Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, yang akan tiba di Maumere pada 19 November 2023.
Ia juga menegaskan, pertemuan yang berlangsung di hari itu juga karena permintaan dari Bapak Uskup Maumere, agar masalah yang dialami oleh lulusan PDD Cristo Re yang sudah berlarut-larut bisa diselesaikan secara baik.
“Saya mempertaruhkan imamat saya, saya akan berjuang all out untuk menyelesaikan permasalahan yang kalian alami ini. Tunggu Bapak Uskup pulang, permintaan kalian untuk mengembalikan uang perkuliahan akan direalisasikan,” ujarnya.
Sementara itu, RD. Richardus Muga yang dihubungi via layanan pesan WhatsApp, Sabtu, 11 November 2023, mengatakan bahwa dirinya tidak bisa berbicara terkait permasalahan alumni PDD Cristo Re tersebut. Hal ini karena ia bukan lagi merupakan pimpinan dari kampus tersebut.
“Saya sudah tidak lagi pimpinan kampus. Semua tanggung jawab berkaitan dengan aktivitas akademis di Kampus Cristo Re, silakan bertanya kepada Ketua Pengurus Yayasan Cristo Re dan pimpinan kampus yang mereka angkat menggantikan saya,” ujarnya singkat.
Pantuan awak media ini, rapat yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut berujung dengan kesepakatan antara kedua belah pihak, yang dituangkan dalam Surat Pernyataan dan ditandatangi oleh perwakilan 9 lulusan yang hadir dan RD. Felicianus Dari selaku Ketua Pengurus Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere.
Salah satu isi dari kesepakatan itu adalah pengembalian uang kuliah para lulusan PDD Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakarta Kampus Cristo Re Maumere.***