Network
FLORESTERKINI.com – Yohana Siti Roberti Tukan adalah salah satu dari ratusan warga yang memilih untuk mengungsi secara mandiri ke Desa Pululera, wilayah di Kecamatan Wulanggitang yang cukup aman dari jangkauan debu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Perempuan paruh baya asal Desa Hokeng Jaya itu menceritakan, pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada 31 Desember 2023 lalu, ia dan bersama sejumlah kerabatnya memilih mengungsi secara mandiri ke Desa Pululera.
Yohana mengatakan, di Desa Pululera, mereka menempati rumah-rumah warga dengan fasilitas seadanya. Meskipun demikian, ia bersama kerabatnya merasa jauh lebih nyaman untuk tinggal sementara waktu di situ.
Baca Juga: Hasil Survei Puspoll, 9 Parpol Diprediksi Tempatkan Wakilnya di Senayan
“Kami memilih mengungsi di sini daripada ke Boru, karena di sini sudah di ketinggian, dibandingkan Boru masih tergolong rendah,” kata Ibu Yohana.
“Terus di Boru itu pengungsi terlalu banyak, kita tidur juga susah, kalau di sini kita aman dan nyaman,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, total jumlah pengungsi yang berada bersama dirinya sebanyak 14 orang dari 4 Kepala Keluarga (KK), yang terdiri dari anak-anak dan dewasa.
Ditanya terkait bantuan, Ibu Yohana mengaku lebih banyak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Desa Pululera dan beberapa pihak lain. Sementara bantuan yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Pemkab Flotim) tidak diperolehnya.
