Network
FLORESTERKINI.com – Aktivitas penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere kembali beroperasi setelah empat hari ditutup akibat terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adapun dibukanya kembali penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere itu setelah papper test yang dilakukan otoritas terkait menunjukkan hasil negatif, sebagaimana laporan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II Fransiskus Xaverius Seda Maumere via surat bernomor AU.307/041/MOF-0124, tertanggal 5 Januari 2024.
Dalam surat itu juga diketahui, pengamatan papper test di Bandara Frans Seda Maumere dilakukan pada pukul 05.00-06.00 Wita, di areal Apron, fire station, dan runway bandara pada Jumat, 5 Januari 2024.
Selain hasil paper test, ada juga beberapa poin yang mendasari dibukanya operasional Bandara Frans Seda Maumere, yakni Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Prosedur Collaborative Decision Making (CDM) Penanganan Dampak Abu Vulkanik Terhadap Operasi Penerbangan Menggunakan Media Integrated Web Based Aeronautical Information System Handling (I-WISH).
Poin berikutnya, NOTAM Nomor C0030/24 NOTAMR C0023/24, Berita SIGMET BMKG tanggal 4 Januari 2024, dan ASTHAM Nomor VAWR6184, Berita SIGMET BMKG, dan Peta Penyebaran Debu Vulkanik yang menunjukkan bahwa area approach tidak terdampak abu vulkanik.
Kelima poin tersebutlah yang menjadi dasar Kepala Kantor UPBU Kelas II Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan, untuk mengusulkan pembukaan Bandara Frans Seda Maumere kepada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.***
