FLORESTERKINI.com – Maria Natalia Ana Yusti, Sofi Kean, Novi Djadi, dan Agnetis Da Noa langsung menghampiri segerombolan anak-anak di kamp pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Berapi Lewotobi Laki-laki, tatkala tiba di titik SMPN 1 Wulanggitang-Boru, Kecamatan Wulanggitang, dan Desa Konga, Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur, Kamis, 4 Januari 2023.
Tim trauma healing yang tergabung dalam tim edukasi PGRI Kabupaten Flores Timur tersebut dengan hangat dan penuh semangat berbaur dan menyapa, serta menghibur warga cilik yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di dua lokasi pengungsian itu.
Sejumlah permainan, nyanyian, dan joget bersama serta tutur dongeng yang dibawakan Maria Natalia Ana Yusti, Sofi Kean, Novi Djadi, dan Agnetis Da Noa, sungguh menghibur anak-anak dari berbagai wilayah Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura tersebut.
Baca Juga: Otoritas Syahbandar Labuan Bajo Tutup Sementara Aktivitas Pelayaran, Apa Penyebabnya?
Tak cuma anak-anak, sekelompok orang tua dan orang dewasa lain pun turut menikmati kolaborasi trauma healing yang terpentaskan spontan dalam kunjungan Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur besama Pengurus PGRI Cabang Wulanggitang, Witihama, Larantuka, serta Aliansi Orang Muda Lamaholot tersebut.
“Trauma healing pun harus menjadi kegiatan yang perlu mendapat perhatian serius, terutama bagi anak-anak di lokasi pengungsian. Trauma healing otomatis akan menciptakan kegembiraan dan mengurangi rasa cemas, takut, kepanikan, dan gangguan psikologis lainnya,” ujar Maria Natalia, diamini Sofi Kean, Novi Djadi, dan Agnetis Da Noa.
Maria Natalia menambahkan, selain bantuan materiil, kepada para pengungsi terutama bagi kelompok anak-anak harus mendapat perhatian ekstra, yakni trauma healing.
Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, di sela-sela kegiatan trauma healing tersebut menjelaskan, PGRI Flores Timur akan mengambil peran memberikan pendampingan trauma healing bagi anak-anak di lokasi pengungsian.