FLORESTERKINI.com – Di awal tahun 2024 ini, African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika dikabarkan kembali mewabah di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Informasi ini diketahui pasca Penjabat (Pj) Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera, SE, M.Si., mengeluarkan sejumlah imbauan guna pencegahan penyakit ternak yang berbahaya dan dapat merugikan para peternak itu.
Imbauan Pj Bupati Sikka tersebut dirilis dalam sebuah surat yang ditujukan kepada para camat se-Kabupaten Sikka, dengan Nomor Surat: Distan.524.3/35/I/2024.
Dalam surat imbauan yang ditandatangani secara elektronik oleh Pj Bupati Sikka itu, dikatakan bahwa situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit atau mati di 4 kecamatan sejak bulan Desember 2023.
Empat kecamatan di Kabupaten Sikka dengan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati itu adalah Kecamatan Nita, Kecamatan Alok, Kecamatan Alok Barat, dan Kecamatan Alok Timur.
“Dari hasil investigasi diperoleh informasi bahwa beberapa kejadian kematian ternak babi ini dipicu oleh peredaran daging dari ternak babi yang sakit,” kata Adrianus Parera melalui surat yang bersifat ‘segera’ itu.
Nahasnya, berdasarkan hasil uji spesimen pada Laboratorium Veteriner Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, ternak-ternak babi yang sakit atau mati dan telah diperiksa sampelnya itu dinyatakan positif diserang ASF.
Karena itu, sebagai upaya pengendalian penyakit hewan menular ini yang berpotensi mewabah ke dan dari wilayah Kabupaten Sikka, Adrianus Parera menilai perlunya kerja sama antara seluruh komponen secara bersama-sama.