Kematian Terduga Pengedar Sabu di Flores Timur Masih Menyimpan Misteri, GMNI Bakal Lakukan Aksi Taktis

- 16 Maret 2024, 19:38 WIB
Ketua DPC GMNI Flores Timur, Yulius Ninu Badin.
Ketua DPC GMNI Flores Timur, Yulius Ninu Badin. /Eman Niron/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Walau mengapresiasi keberhasilan Satresnarkoba Polres Timur dalam mengamankan paket sabu berbobot 13,45 gram, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Flotim pun meminta Kapolres Flores Timur agar lebih jujur dan transparan membuka kepada publik tentang penyebab kematian RO alias LO (RGO), terduga pelaku pengedar sabu, pasca penangkapan dirinya belum lama ini.

GMNI Flores Timur pun bertekad terus melakukan pengawalan hingga faktor penyebab kematian RO yang dinilai janggal tersebut tersibak secara terang-benderang. Langkah taktis pergerakan pun sedang mereka persiapkan.

Mendasari pada penjelasan Kapolres Flores Timur dalam gelar konferensi pers, Kamis, 14 Maret 2024 sebagaimana yang diberitakan beberapa media online, GMNI Flores Timur menilai keterangan Kapolres Flotim tersebut masih sangat prematur.

Baca Juga: Link Nonton Drama Thai ‘Emergency Couple’ Sub Indo, Kisah Cinta Dua Sejoli hingga Pernikahan yang Tak Direstui

“Kami sangat mengapresiasi kinerja pihak kepolisian atas penangkapan RO dengan barang bukti paket narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 31,24 gram tersebut. Namun sangat mengecewakan, keterangan dari Kapolres masih prematur, bahkan menimbulkan begitu banyak dugaan lantaran tak logis, jauh dari alur logika berpikir masyarakat,“ tandas Ketua GMNI Flores Timur, Yulius Ninu Badin, melalui rilisannya yang diterima FLORESTERKINI.com, Jumat, 15 Maret 2024.

Menurut Yulius, ada beberapa poin kejanggalan yang selama ini ditanyakan publik Flores Timur tidak dijelaskan secara terbuka, termasuk seperti apa tindakan Kapolres terhadap personel yang disinyalir lalai sewaktu mengawal RO hingga berdampak pada kematiannya itu.

Poin-poin tersebut di antaranya berkaitan dengan mekanisme penangkapan dan pengawalan terduga pelaku. Bagi Yulius, kesuksesan besar pihak Polres tersebut justru langsung dicederai dengan tindakan penangkapan dan pengamanan oleh personel polisi yang tidak sesuai SOP.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Tampil di Shopee Live, Garansi Tepat Waktu Bikin Makin Betah Belanja Online

“Di mana proses pengamanan terduga pelaku menuju Polres Larantuka dengan menggunakan kendaraan bermotor dan berboncengan lebih dari satu orang dan tanpa mengenakan helm, yang berujung pada kematian terduga pelaku akibat benturan di kepala sewaktu melompat. Adakah tindakan yang diambil pihak kepolisian terhadap personel yang melakukan penangkapan tidak sesuai SOP yang mengakibatkan hilangnya nyawa RO?” tanya Yulius Badin.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x