Di Tengah Ancaman Perang Dunia Ketiga, Pengamat Militer: Perbanyak Prajurit Akademisi

23 Maret 2021, 06:28 WIB
Ilustrasi Kapal Selam. /Pixabay/ David Mark

FLORES TERKINI - Isu perang dunia ketiga akhir-akhir ini santer diperbincangkan. Sontak, masyarakat juga khawatir jika Indonesia akan terkena dampaknya.

Oleh karena itu, Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati mengungkapkan pandangannya.

Menurutnya, penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Laut berupa kapal selam Alugoro-405 buatan PT PAL Indonesia menuntut awak kapal selam untuk profesional.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Selasa 23 Maret 2021: Bu Farah Minta Dewa Tinggalkan Nana

"Dengan teknologi tinggi yang terpasang di kapal selam, maka lembaga pendidikan TNI AL juga harus mengantisipasi berbagai variasi taktik dan strategi peperangan kapal selam dan antikapal selam di masa mendatang," ujarnya, Senin 22 Maret 2021 seperti dikutip Floresterkini.com dari Antara.

Susaningtyas menilai, jika TNI AL memperbanyak 'Scholar Warrior' atau prajurit akademisi merupakan langkah tepat.

Sebab kata dia, kapasitas peperangan yang dimiliki TNI AL ditingkatkan sesuai era melalui digitalisasi dan Unmanned System alias sistem nirawak.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Selasa 23 Maret 2021: Wilantara Bertemu Maudy, Argadana Marah Besar

Untuk itu, ia menyarankan bahwa, semua kapal selam ke depan harus efisen dalam memanfaatkan teknologi berbasis Artificial Intelligence.

"Kapal-kapal selam ke depan harus semakin efisien dan banyak memanfaatkan teknologi berbasis Artificial Intelligence. Kapal selam yang baru juga perlu dilengkapi dengan Underwater Unmanned Vessel (UUV) melengkapi Unmanned Sub-Surface Vehicle (USSV) yang juga banyak digunakan," katanya.

Menurut dia, kondisi perairan Indonesia memiliki karakteristik dangkal, dalam, dan salinitas yang tinggi seperti perairan Indonesia. Untuk itu, kapal selam buatan PT PAL yang bekerja sama dengan DSME Korea tersebut dinilai sangat tepat.

Baca Juga: Cancer, Dia Tunggu Kapan Kamu Datang Melamarnya, Ramalan Zodiak Cinta Selasa 23 Maret 2021

Keunggulan lainnya, persenjataan kapal selam itu juga dinilai mampu menghadapi teknologi kapal-kapal tempur permukaan dan kapal selam tipe lainnya yang dimiliki negara-negara di kawasan Asia.

"Formasi tempur peperangan kapal selam modern memang menuntut kapasitas kapal selam yang mampu beroperasi dalam kurun waktu yang lama baik secara mandiri maupun secara bersama," ucapnya.

Karena itu, Susaningtyas Kertopati mengingatkan pentingnya sumber daya manusia (SDM) karena kapal selam membutuhkan SDM yang pandai dan cerdas.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 23 Maret 2021: Andin Dicecar Pertanyaan tentang Pembunuh Roy, Bu Rosa Pingsan

"Tatkala kita bicara alutsista tentu harus satu kesatuan dengan SDM pengawak maupun teknisi," ujarnya.

Dia menambahkan, KRI Alugoro-405 adalah kapal selam terbaru yang masuk ke dalam jajaran armada TNI AL, melengkapi dua kapal selam yang sebelumnya telah aktif berdinas di TNI AL, yakni KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404.

Ketiga kapal selam TNI AL tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT PAL Indonesia dan DSME Korea batch pertama.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta Selasa 23 Maret 2021: Novan Menderita Kanker Otak, Tuntutan Nora Dicabut?

Saat ini, PT PAL Indonesia dan DSME Korea tengah menjalani proses finalisasi batch kedua untuk tiga kapal selam berikutnya.

Ketiga kapal selam itu melengkapi dua kapal selam sebelumnya, yakni KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 sehingga Indonesia kini memiliki lima unit kapal selam.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan bahwa serah terima kapal selam KRI Alugoro-405 merupakan tonggak sejarah pertahanan Indonesia.

"Untuk pertama kalinya Indonesia melalui galangan kapal nasional PT PAL Indonesia (Persero) berhasil ikut serta dalam produksi kapal selam," kata Prabowo saat menerima kapal selam jenis Diesel Electric itu dari PT PAL Indonesia (Persero), Rabu 17 Maret 2021.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler