Hindari Korban Jiwa dan Tekanan Bebatuan Lava Pijar Anak Krakatau, Nelayan dan Wisatawan Diminta Menghindar

25 April 2022, 19:54 WIB
Gunung Anak Krakatau masih mengeluarkan erupsi. / Tangkapan layar Instagram @selampung

FLORES TERKINI - Guna menghindari adanya korban jiwa akibat tekanan bebatuan lava pijar yang terjadi di Gunung Anak Krakatau, para wisatawan dan nelayan pun diminta untuk menghindar.

Larangan ini disampaikan oleh Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau, Deni Mardiono. Ia menyatakan bahwa larangan itu dikeluarkan guna menghindari adanya korban jiwa.

"Kami menyampaikan peringatan larangan itu, karena bisa menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) Pasauran Serang, Deni Mardiono, seperti dikutip dari ANTARA, Senin 25 April 2022.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 26 April 2022: Reina Alami Musibah Tak Terduga, Andin Jadi Naik Darah

Lebih lanjut dikatakannya bahwa situasi saat ini, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bandung telah menaikkan status Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.

Deni Mardiono mengatakan bahwa selama ini, aktivitas Gunung Anak Krakatau terjadi peningkatan cukup signifikan, sehingga menjadi Siaga dengan radius 5 kilometer dari sebelumnya 2 kilometer.

"Saya kira dengan status Siaga direkomendasikan nelayan dan wisatawan zona aman radius 5 kilometer dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 26 April untuk Karier Leo, Virgo, Libra dan Scorpio: Keuangan Masih Menjadi Sumber Stres

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Gunung Anak Krakatau dalam periode erupsi yang sebelumnya dominan abu berubah menjadi tipe strombolian dengan menghasilkan lontaran lava pijar pada 17 April 2022.

Sementara itu pada tanggal 23 April 2022 sekitar pukul 12.19 WIB teramati lava mengalir dan masuk ke laut.

Hal itulah yang menyebabkan aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 1-24 April 2022 dengan gempa letusan, hembusan, tremor harmonik, low frequency, vulkanik dangkal, vulkanik dalam, serta tremor menerus.

Baca Juga: Jokowi dan Anies Baswedan Pantau Sirkuit Formula E, Ini Kondisi Terkini Arena Balap Jakarta E-Prix 2022

Gempa tektonik dan tektonik lokal sempat terekam peralatan pemantau gunung tersebut, salah satunya merekam terjadinya gempa terasa dengan kekuatan I MMI.

"Kami minta warga pesisir pantai tetap tenang dan waspada," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pemantauan visual terhadap GAK hembusan asap dari kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal.

Tinggi kolom embusan bervariasi antara 25-3000 meter dari puncak GAK, namun teramati letusan dengan tinggi antara 50-2000 meter.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 26 April untuk Karier Aries, Taurus, Gemini, dan Cancer: CobalahBekerja dengan Teratur

Letusan GAK mengeluarkan abu letusan berwarna putih, kelabu, hingga kehitaman yang dominan mengarah ke wilayah Sumur, Panimbang dan Ujung Kulon mengikuti arah angin.

Badan Geologi memetakan seluruh tubuh GAK yang berdiameter lebih kurang 2 kilometer masuk dalam kawasan rawan bencana.

"Saya kira potensi bahaya dari aktivitas GAK itu lontaran material pijar hingga radius 2 kilometer dari pusat erupsi dan bisa menjangkau jarak yang lebih jauh," ucapnya.***

Editor: Max Werang

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler