FLORES TERKINI – Gibran Rakabuming yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo memberikan tanggapan soal kebijakan masuk sekolah jam 5 yang lagi viral saat ini, khususnya di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Gibran, kalau masuk sekolah jam 5 pagi diterapkan di Solo maka anak-anak tak punya waktu yang cukup buat sarapan.
"Yang ada malah anak-anak ke sekolah gak sempat sarapan," tulis Gibran Rakabuming di akun Twitter pribadinya, @gibran_tweet, pada Jumat, 3 Maret 2023.
Apa yang ditulis Gibran tersebut merupakan responnya terhadap salah satu warganet yang mengusulkan agar kebijakan sekolah jam 5 pagi yang ada di NTT bisa diterapkan juga di Solo.
"Mungkin kalo di Solo diterapkan masuk sekolah jam lima pagi seperti di NTT bisa menjadi strategi untuk memajukan UMKM sarapan lho mas @gibran_tweet misal bubur ayam, nasi liwet, soto dan lain-lain," tulis warga net Artem Karlenko @rambutanhitam.
Untuk diketahui, kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi di NTT kini tengah menjadi bahan perbincangan publik. Kebijakan ini pun heboh karena dianggap sebagai kebijakan yang sangat unik.
Terkait masuk sekolah jam 5 pagi di NTT tersebut, Gubernur Viktor Laiskodat pun telah memberikan tanggapan. Orang nomor satu NTT itu menegaskan, kebijakan tersebut penting untuk kemajuan pendidikan di Provinsi NTT.
"Saya menyatakan ini penting. Melatih mereka untuk tes di mana pun berada," kata Viktor Laiskodat seperti dikutip Flores Terkini dari video yang diunggah di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat pada Selasa, 28 Februari 2023.
Viktor menegaskan, dirinya tidak akan mundur dengan kebijakan yang kini heboh dan menuai polemik di kalangan masyarakat. Menurutnya, kebijakan tersebut sudah tepat.
"Karena itu saya tidak akan mundur," tegas Viktor Laiskodat saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Persidangan Majelis Sinode GMIT ke-50 di Aula GMIT Center Kupang.
Sementara itu, terpisah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI meminta Pemprov NTT untuk tidak terlalu terburu-buru menerapkan kebijakan baru tersebut.
KPAI pun menekankan pentingnya melakukan evaluasi terhadap dampak kebijakan sekolah mulai jam lima pagi.
"Penting evaluasi ke depan lebih bisa memotret lebih utuh dari dampak kebijakan yang akan berjalan sebulan ke depan," kata Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra di Jakarta pada Rabu, 1 Maret 2023.***