BMKG Umumkan 12 Daerah Berstatus Siaga-Waspada Cuaca Ekstrem, Termasuk NTT

15 Maret 2024, 06:32 WIB
Ilustrasi prakiraan cuaca ekstrem di Indonesia termasuk NTT oleh BMKG. /Dok. BMKG

FLORESTERKINI.com – Sebagian besar daerah di Indonesia masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Cuaca ekstrem ini berupa hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang. Terkini, sebanyak 12 daerah di antaranya ditetapkan berstatus siaga dan waspada oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dalam laman resmi BMKG yang dikutip FLORESTERKINI.com, Jumat, 15 Maret 2024, ke-12 daerah berstatus siaga itu meliputi Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan Tengah.

Selanjutnya untuk daerah berstatus waspada meliputi Lampung, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Papua.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Karir Marselinus Ama Ola Jadi Pesepak Bola Profesional, Orangtuanya Sebut Pernah Terpuruk

Peringatan dini dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga berpotensi menyasar wilayah Denpasar Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung Jawa Barat, Semarang, dan Ambon Maluku.

Selanjutnya, BMKG memprediksi potensi hujan disertai petir terjadi di Bandar Lampung, Bengkulu, pada pagi-siang hari.

Kemudian kota lainnya, seperti Serang Banten, Yogyakarta, Gorontalo, Semarang, dan Surabaya, diprediksi berawan pada pagi dan malam hari.

Baca Juga: Yang Sudah Nonton Dune: Part One dan Two Pasti Akui Ide Gile Sang Sutradara, Bagi yang Belum, Wajib Nonton!

Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sebagian besar hujan ringan pada pagi hari, dan pada siang hari hujan disertai petir dengan kelembaban 80-90 persen, mayoritas berawan pada malam hari dengan suhu 24-30 derajat celcius.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan dipicu akibat adanya intervensi tiga Bibit Siklon Tropis sekaligus.

Menurut dia, tiga bibit siklon tropis; Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia, menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Baca Juga: Wajib Diketahui! Mulai April 2024 Pemerintah Siap Terapkan 'Cuti Ayah', Apa Itu?

Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.

Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah.

Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah.

Baca Juga: Jadi Ponsel Seri A Terbaik, Ini Dia 5 Keunggulan Samsung Galaxy A55 5G

Selain itu pula, BMKG juga memprediksi pada 15 Maret-16 Maret 2024, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia akan mengalami risiko bahaya gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).

Hal tersebut didapatkan berdasarkan laporan peringatan dini gelombang tinggi yang diekspos pada laman media sosial Instagram @infobmkg.

Dalam laporannya, gelombang angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 10-35 knot.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Xiaomi 14 Bakal Hadir di Indonesia, Ini Keunggulan dan Bocoran Info Harganya

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya terdampak pada bibit siklon 91S dan 945 di Samudera Hindia dengan kecepatan 10-35 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur – NTB dan Nusa Tenggara Timur, Laut Arafuru, Laut Flores, Perairan Sumbawa – Selat Sape dan perairan Kepulauan Sermata – Letti serta Kepulauan Babar – Tanibar.

Fenomena percepatan angin dan belokannya itu meningkatkan potensi gelombang laut tinggi pada diameter 1,25 - 2,5 meter, bahkan dapat mencapai 2,5 – 4 meter di sebagian besar perairan Indonesia bagian barat, tengah dan timur hingga 16 Maret 2024.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler