Moeldoko Terpilih sebagai Ketum Demokrat, AHY: Ia Pungkiri Sendiri Perkataannya

- 6 Maret 2021, 06:43 WIB
AHY menyebut apa yang Moeldoko sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri melalui kesediaannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal.
AHY menyebut apa yang Moeldoko sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri melalui kesediaannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal. /Foto kolase Instagram.com/@dr_moeldoko dan @agusyudhoyono

FLORES TERKINI - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir keras kesediaan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat, 5 Maret 2021.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "AHY: Moeldoko Terpilih Sebagai Ketum Demokrat Abal-Abal Versi KLB Ilegal", AHY menilai bahwa terpilihnya mantan Panglima TNI itu juga secara abal-abal. Sebab, KLB dilaksanakan secara ilegal.

Bahkan, AHY juga menyindir manuver Moeldoko dan membandingkan dengan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan RI itu sebelumnya. Karena itu, hasil KLB tersebut menginformasi dugaan selama ini bahwa Moeldoko adalah orang di balik upaya kudeta.

Baca Juga: Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Saiful Mujani: Ini Suatu Ironi

"Jadi saya mengatakan bahwa apa yang ia (Moeldoko) sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri melalui kesediaannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," kata AHY saat konfrensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat 5 Maret 2021.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun menyebut, Moeldoko terbukti sebagai orang yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat

"Terbukti ketika diminta oleh para pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat bahwa yang bersangkutan menerima," ucapnya.

Baca Juga: Melan, Ujian Cinta Berujung Dusta Seorang Polisi (Part 1)

AHY mengungkapkan, selama ini memang sudah jelas bahwa Moeldoko sudah merancang untuk mengambil alih partai dengan cara ilegal.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x