FLORES TERKINI – Ernest Prakasa menjadi sosok kritikus yang tidak tinggal diam ketika melihat ada penyelewengan atau disorientasi dalam tubuh pemerintahan.
Tentu, isu politik di negeri ini, untuk Ernest Prakasa adalah satu medan jelajah untuk membongkar serta menyuarakan ketidakadilan yang sering dilakoni oleh pemerintah.
Pada Sabtu, 6 Maret 2021, Moeldoko pun dipilih menjadi Ketum Partai Demokrat versi Deli Serdang, dan ini menuai kritikan banyak pihak. Di satu sisi, ada yang melihat itu tak berurusan dengan pemerintah, lantaran itu adalah masalah internal parpol, juga pengadilan yang berbicara sebagaimana dikatakan Mahfud MD.
Selanjutnya, Mahfud MD menulis di Twitternya terkait masalah KLB yang berujung pada dipilihnya Moeldoko, bahwa sejak era Bu Mega, Pak SBY sampai Pak Jokowi ini, Pemerintah tdk pernah melarang KLB atau Munaslub yang dianggap sempalan karena menghormati independensi parpol karena itu punya resikonya.
Misalnya, pemerintah bisa saja dituding cuci tangan, tapi kalau melarang atau mendorong bisa dituding intervensi, memecah belah, dan sebagainya.
Terkait pernyataan Mahfud MD di Twitter, sebagaimana dikutip Flores Terkini, Minggu, 7 Maret 2021, bahwa Ernes Prakasa menilai pernyataan itu cukup mengganggunya, sehingga dirinya berani memberikan kritik yang lurus dan tegas.
Baca Juga: Bukan Hanya Orang Dewasa, Ternyata Bayi Juga Butuh Pijatan untuk Memperlancar Pencernaan
“Dengan segala hormat, yang jadi masalah bukan KLB-nya Prof, tapi ketua barunya adalah bagian dari kabinet Jokowi. Itu lho yang bikin kusut,” tulisnya diikuti emoticon wajah murung, Sabtu, 5 Maret 2021.