Network
FLORES TERKINI - Ketua Umum (Ketum) Jokowi Mania Nusantara (Joman), Immanuel Ebenezer menegaskan bahwa Joman akan mendukung Ganjar Pranowo untuk maju dalam perhelatan pilpres 2024 nanti.
"Kita (Joman) mendukung Bang Ganjar ini untuk di 2024," kata Ebenezer.
Ketum Joman ini pun mengatakan bahwa dukungan tersebut tak ada kaitannya dengan kepentingan apapun, dan tak ingin terjebak dalam konflik internal PDIP.
"Kami tidak punya kepentingan apa-apa. Kami tidak mau terjebak dengan persoalan konflik internal partai (PDIP),” tutur Ebenezer.
Lebih lanjut, Ebenezer menyinggung soal sosok Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang mana menurutnya Megawati adalah sosok perempuan tangguh yang tidak ada tandingannya.
"Bu Mega ini sosok pimpinan partai yang menurut saya tidak ada tandingannya. Tidak ada tandingannya itu begini, Mega ini sosok yang makan asam garam, mungkin bukan makan asam garam, melebihi itu kali ya, karena beliau ini perempuan tangguh,” ungkap Ebenezer.
Baca Juga: 7 HP Terbaik dengan Jaringan 5G, Ada Samsung Galaxy A32 5G Hingga Vivo V21 5G
Tak hanya itu, Ebenezer yakin bahwa Megawati adalah sosok Ketua Umum yang tidak mungkin berani menentang kehendak rakyat.
"Saya yakin Bu Mega tidak mau melawan dengan kehendak rakyat,” terangnya.
Terkait pernyataan Puan Maharani yang menyindir pemimpin yang aktif di media sosial, Ketum Jokowi Mania Nusantara ini menegaskan bahwa media sosial yang digunakan Ganjar merupakan sarana untuk menyampaikan kerja-kerja sang Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Baca Juga: Guna Memperoleh Data yang Akurat, KPU Sikka Jalin Kerja Sama dengan Dinas PMD Sikka
"Kemudian Mbak Puan mengkritik persoalan pemimpin yang baik itu harus ada di tengah lapangan di tengah rakyat bukan di media sosial. Media sosial itu sarana untuk menyampaikan, mempromosikan kerja-kerja beliau (Ganjar) yang lebih actual,” tegas Immanuel Ebenezer.
Ebenezer pun menilai bahwa apa yang disampaikan oleh Puan tersebut merupakan sinisme politik yang berbahaya.
"Menurut saya itu (pernyataan Puan Maharani soal pemimpin yang aktif di sosmed) nada yang berbasis sinisme politik. Ini bahaya, bahaya sekali,” ungkapnya.***
