Kondisi Terkini Pasien Covid-19 di Sumatera Utara yang Dianiaya Warga di Kampung Asalnya Sendiri, Bikin Sedih

- 25 Juli 2021, 20:33 WIB
Salamat Sianipar, korban kekerasan warga yang melarikan diri ditemukan di Sawah Daerah Lewat Sipitupitu, Sumatra Utara.
Salamat Sianipar, korban kekerasan warga yang melarikan diri ditemukan di Sawah Daerah Lewat Sipitupitu, Sumatra Utara. /Instagram.com/@jhosua_lubis/

FLORES TERKINI - Seperti yang sedang viral dalam satu dua hari belakangan ini, seorang pasien Covid-19 dianiaya warga di kampung asalnya sendiri, di Desa Sianipar Bulu Silape, Sumatera Utara. Video penganiayaan ini viral dan menimbulkan pro dan kontra sekaligus rasa sedih.

Video penganiayaan ini awalnya diunggah di Instagram oleh akun @Jhosua_lubis. Narasi yang disematkan dalam unggahan ini menyebutkan bahwa pasien yang dianiaya orang sekampung ini adalah Salamat Sianipar, yang tidak lain adalah paman @Jhosua_lubis sendiri.

Dalam penjelasan lanjutan, akun Instagram @Jhosua_lubis bercerita jika pamannya yang berusia 45 tahun tersebut merupakan pasien positif Covid-19. Oleh dokter, pamannya diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Umumkan Perpanjangan PPKM Hingga 2 Agustus 2021

Sayangnya, beberapa warga di sekitar rumahnya tidak mau menerima Salamat Sianipar. Karenanya, sang paman memilih untuk pergi meniggalkan kampungnya. Namun entah kenapa, pamannya tersebut kembali lagi ke kampung.

Melihat Salamat kembali, warga lantas mengamuk. Warga lalu menganiaya paman Joshua ini.

Penganiayaan yang dilakukan warga terhadap Salamat Sianipar tampak sungguh keji jika diamati dari video viral yang beredar tersebut. Dia diikat dan diseret, bahkan dipukuli. Akhirnya, karena tidak tahan dihajar massa, Salamat lalu melarikan diri dari kampung.

Baca Juga: PPKM Berlanjut hingga 2 Agustus 2021, Ini Syarat Mutlak untuk Mencabut PPKM Level 4

Setelah beberapa hari hilang, Joshua yang merupakan keponakan Salamat Sianipar kembali membawa kabar tentang pamannya itu.

Menurut Joshua, pamannya yang melarikan diri tersebut sudah ditemukan. Adapun pihak yang berusaha mencari dan menemukan Salamat adalah Organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB) Tobasa.

Salamat ditemukan di sebuah pematang sawah dalam kondisi yang sangat menyedihkan.

Baca Juga: Bagi Paket Sembako kepada Pengemudi Transportasi, Menhub: Kalian Turut Berkontribusi bagi Roda Perekonomian

“KONDISI TERKINI. Setelah tulang saya melarikan diri dari Kejadian Hari Kamis, Tanggal 22 Juli 2021. Puji Tuhan, Tulang saya tadi siang ditemukan oleh organisasi PBB TOBASA di Sawah Daerah Lewat Sipitupitu, Sumatera Utara,” tulis Jhosua seperti yang dikutip dari Instagram miliknya, Minggu 25 Juli 2021.

Dalam unggahan terbaru itu, Joshua mengabarkan jika keadaan pamannya sangat menyedihkan. Salamat sepertinya depresi dan trauma dengan kejadian yang dialaminya beberapa hari yang lalu.

Sementara itu pihak keluarga, menurut Joshua, tidak terima perlakuan keji warga terhadap Salamat Sianipar. Masih menurut Joshua, pihak keluarga akan menuntut para pelaku seadil-adilnya.

Baca Juga: PPKM Berlanjut, Ini 4 Komponen dari WHO untuk Menentukan Tingkatan dalam Penerapan PPKM Berlevel

Dalam unggahannya tersebut, Joshua tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Organisasi PBB Tobasa yang telah mencari dan menyelamatkan pamannya tersebut.

“Terimakasih Banyak Kami Sampaikan untuk Tulang dan Nantulang Organisasi PBB TOBASA yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu , maju terus!” tulis Jhosua.

Selain itu, Joshua juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak baik media, aparat penegak hukum dan sejumlah influencer di sosial media yang membantu meramaikan dan memviralkan kasus yang menimpa pamannya tersebut.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah