“Diharapkan dalam bulan Ramadan ini bisa diberikan. Kemudian juga program BLT Dana Desa untuk terus dilanjutkan,” imbuh Airlangga Hartarto.
Di samping itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan dalam bentuk program baru yaitu Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk mereka dengan gaji di bawah Rp3,5 juta.
Baca Juga: Besaran Nilai Rupiah THR 2022 yang Bakal Diterima PNS, Ini Kisarannya Berdasarkan Golongan
BSU sebesar Rp1 juta per penerima tersebut akan menyasar 8,8 juta pekerja dengan kebutuhan anggaran Rp8,8 triliun.
“Tadi juga ada usulan dari Banpres untuk usaha mikro yang nanti akan juga diagendakan besarannya Rp600.000 per penerima, ini sama dengan PKLW (Pedagang Kaki Lima dan Warung) dan sasarannya 12 jutaan (penerima),” jelasnya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyebut bahwa dalam arahannya Presiden juga meminta jajarannya untuk memperhatikan kenaikan harga pupuk.
Untuk pupuk subsidi, pemerintah akan membatasinya pada pupuk urea dan NPK dan Presiden berharap subsidi tersebut dapat tepat sasaran.
“Kita ketahui urea sekarang harganya mendekati USD1.000 dan potas dan KCL Indonesia impor dan salah satunya kan impornya juga dari Ukraina. Oleh karena itu Bapak Presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk nanti tepat sasaran, para petani bisa menerima pupuk sehingga tentunya harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk,” paparnya.***