Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sejumlah uang yang disebutkan di atas tadi adalah uang milik rakyat yang mana dikumpulkan dari hasil pajak.
"Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, baik PPN, PPH badan, PPH perorangan, PPH Karyawan, dari pihak ekspor, dari PNPB. Dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor. Bodoh sekali kita," terang Jokowi dikutip dari PMJ News, Selasa 14 Juni 2022.
Jokowi juga mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah sudah menargetkan sekitar Rp400 triliun untuk belanja produk dalam negeri.
Baca Juga: Ketika Ponsel Pelaku Kejahatan Sudah Direset, Apakah Riwayat GPS dan Chat Masih Bisa Diambil?
Namun saat ini, realisasi dari komitmen yang ada tersebut sudah sekitar 45 persen dari target yang ditetapkan.
Untuk itu Jokowi meminta BPKP harus mengawal belanja produk dalam negeri.
"Tak ada alasannya macam-macam, speknya gak pas lah, kualitasnya gak baiklah, alasannya banyak sekali. Utamakan produk dalam negeri," jelas Jokowi.
Karena itu, Jokowi meminta kepada Aparat Pengawasan Intern Pemerintah atau APIP untuk mengawasi agar seluruh instansi patuh menggunakan produk dalam negeri.