Network
FLORES TERKINI - AGH, wanita yang diduga terlibat kasus penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor David, ternyata menjadi ikon di sebuah sekolah di Jakarta Selatan.
Informasi terbaru ini terungkap berkat hasil investigasi yang dilakukan netizen. Sebuah foto banner penerimaan siswa baru yang menampilkan AGH terunggah di Twitter.
Adalah akun Twitter @MurtadhaOne1 mengunggah foto ini di sebuah utas sekaligus melengkapi deretan fakta seputar AGH yang diunggah netizen lain.
“... jadi icon nya SMA Tarakanita 1,” tulis akun Twitter tersebut di atas dalam komentar dalam thread yang dibuatnya.
Sontak saja netizen lainnya mengomentari unggahan foto ini. Ada netizen yang mempertanyakan hal tersebut mengingat kelakuan AGH yang terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap lelaki berinisial D.
Namun, ada juga netizen yang dengan cepat menyanggah jika kemungkinan AGH jadi ikon di sekolahnya itu jauh sebelum kejadian penganiayaan terhadap D.
Baca Juga: Kronologi Anak Pejabat Pajak yang Diduga Aniaya David hingga Koma, Berawal dari Laporan Mantan Pacar
Memang belum ada klarifikasi benar dan tidaknya foto dalam banner tersebut adalah benar sosok AGH. Namun komentar netizen dalam thread ini membenarkan hal tersebut.
Seperti yang sedang ramai diberitakan, AGH merupakan kekasih MDS yang diduga menjadi otak dari penganiayaan terhadap D.
AGH diduga menjebak D dengan meminta share location D padanya. Tujuan awalnya memang untuk mengembalikan kartu pelajar.
Sayangnya AGH justru datang bersama beberapa orang termasuk kekasihnya. Dan yang terjadi kemudian adalah penganiayaan terhadap D hingga koma. Sadisnya, AGH malah merekam peristiwa penganiayaan tersebut.
Peristiwa ini bermula ketika MDS mendapatkan laporan dari pacarnya AGH. Dalam pengakuanya, AGH mengatakan bahwa ia mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari mantan pacarnya, yakni D.
"Kemudian atas informasi tersebut, beberapa hari sebelum kejadian tersangka mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada korban," kata Ade Ary Syam Indradi dalam konferensi pers pada Rabu, 22 Februari 2023.
Namun karena tidak ada tanggapan dari korban, dalam hal ini adalah D, akhirnya pada tanggal 20 Februari 2023 saksi AGH mencoba menghubungi lagi dengan dalih ingin mengembalikan kartu pelajar milik mantan pacarnya tersebut.
"Akhirnya terjadi peristiwa kekerasan terhadap anak dengan cara pelaku menendang kaki korban sehingga korban terjatuh. Kemudian pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan pelaku, kemudian saat korban sudah terjatuh pelaku menendang kepala korban, kemudian menendang perut korban," ucap Ade Art Syam.***
