Network
FLORESTERKINI.com – Pasca menobatkan Jokowi sebagai alumnus paling memalukan, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) bakal mengukuhkan penobatan itu dengan mengirimkan sertifikat ke Presiden Joko Widodo.
Selain sertifikat “Alumni Paling Memalukan”, BEM KM UGM juga akan mengirimkan kajian setebal 330 halaman ke Istana Negara. Baik sertifikat maupun kajian tersebut akan dikirimkan melalui pos.
Hal tersebut disampaikan Ketua BEM UGM, Gielbran Muhammad Noor, dalam acara Diskusi Publik dan Mimbar Bebas BEM UGM yang digelar pada Jumat, 8 Desember 2023 sore.
Baca Juga: Kampanye Program Makan Siang Gratis Bagi Pelajar, Prabowo Bakal Alokasikan Rp400 Triliun dari APBN
"Nominasi alumnus UGM yang paling memalukan dengan ini saya berikan sertifikat ini beserta dengan kajian kepada manipulasi dari Jokowi yang pada kesempatan sore hari ini hadir," kata Gielbran Muhammad Noor, dikutip FLORESTERKINI.com dari Pikiran-Rakyat.com, Sabtu, 9 Desember 2023.
"Selanjutnya kita akan serahkan langsung beliau melalui pos dan nanti akan kita publikasikan secara langsung sekaligus kajian setebal 330 halaman yang akan kita serahkan langsung kepada beliau," imbuhnya.
Sebelumnya, pengurus BEM menyatakan telah mengundang Presiden Jokowi, tetapi yang bersangkutan “mangkir” di acara tersebut. Karena itu, pada kesempatan itu BEM KM UGM yang diwakili Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat 'Alumni Paling Memalukan' kepada Presiden Jokowi, melalui sosok yang disebut “manipulasi” sang presiden.
Sosok yang dihadirkan itu merupakan pria berbadan tinggi kurus dengan mengenakan topeng wajah Jokowi.
"Nantinya sertifikat dan kajian komprehensif akan kita kirim langsung ke istana negara, menjadi wujud nyata bahwa teman-teman yang sekarang hadir di sini memberikan gelar ‘Alumnus Paling Memalukan’ kepada Jokowi," kata Gielbran Muhammad Noor.
"Sertifikat ini adalah salah satu wujud yang nanti akan kita langsung kepada Jokowi tapi lewat pos ya, karena kita males ke istana karena isinya tikus semua," ujarnya menambahkan.
Tidak hanya sertifikat dan kajian, BEM KM UGM juga menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Jokowi. Beberapa di antaranya adalah mengenai permasalahan konstitusi dan demokrasi di Indonesia.
"Kita menuntut adanya iklim demokrasi yang demokratis, konstitusi yang tidak diutak-atik tanpa otak, dan yang terakhir adalah mencabut semua legislasi yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat termasuk Ciptaker, UU Kesehatan, dan UU KPK," tutur Gielbran.***
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan Pikiran-Rakyat.com dengan judul “BEM UGM Bakal Serahkan Sertifikat Alumnus Paling Memalukan dan Kajian 330 Halaman” oleh Eka Alisa Putri.
