PNIB: Sukseskan Pemilu 2024 Tanpa Kecurangan, Kekerasan, Intoleransi, Politik Identitas, Khilafah Radikalisme

- 4 Februari 2024, 23:31 WIB
Ketum PNIB Gus Wal.
Ketum PNIB Gus Wal. /PNIB

FLORESTERKINI.com - Pemilu serentak 2024 yang hanya tinggal dua minggu menyita banyak perhatian semua kalangan. Tidak terkecuali Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Lintas Agama dan Kebhinekaan, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) dibawah kepemimpinan AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan maklumat penting kepada seluruh elemen masyarakat.

"Pemilu kali ini menyimpan potensi keretakan bangsa yang cukup besar. Segala akumulasi persoalan bangsa berkumpul dalam satu kepentingan perebutan kekuasaan. Dalam moment inilah kelompok-kelompok pemecah belah bangsa mendapatkan peluang masuk ke dalam jurang perseteruan antar kubu pendukung Capres," ungkap Gus Wal di sela aktivitasnya mengunjungi kader militan PNIB di berbagai daerah.

Baca Juga: Debat Pamungkas Pilpres 2024 Telah Tersaji, Ini Asa untuk Dunia Kedokteran dari Pasangan Prabowo-Gibran

Peryataan bernada kewaspadaan tersebut didasari atas maraknya arogansi, intimidasi, provokasi dan pemutarbalikan fakta terkait persaingan antar Capres. Masyarakat awam menjadi obyek kebencian yang sengaja disebarluaskan untuk meraih suara.

"Masyarakat di pelosok yang selama ini hidup harmoni, kini sedang diseret-seret untuk kepentingan politik. Informasi yang sampai ke mereka adalah tentang capres anu paling bagus, dibanding capres yang lainnya," kata Gus Wal.

Tak hanya itu, menurut Gus Wal, "Mengumbar janji atas nama sosok tertentu yang nantinya akan menjamin kesejahteraan masyarakat bawah. Janji makan siang dan susu gratis yang sesungguhnya menjadi upaya mebuat ketergantungan masyarakat pada bantuan pemerintah."

Baca Juga: Tunjukkan Sikap Negarawan Sejati, Wapres Ma'ruf Amin Tegaskan Tetap Netral Hadapi Pemilu 2024

"Pemimpin yang lebih memilih memberi umpan daripada kail cenderung berpikir pendek dan pragmatis. Masyarakat tidak diajarkan kemandirian tetapi kepatuhan yang didasari hutang jasa," ungkap Gus Wal tanpa basa-basi.

Dari sisi politik, perhelatan Pemilu 2024 berdampak besar pada terbentuknya polarisasi sosial. Kelompok masyarakat yang selama ini terseret isu politik identitas kini berkumpul di salah satu kubu capres.

Halaman:

Editor: Konrad Nedu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x