Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXIII, 4 September 2022: Harga sebuah Pemuridan

- 3 September 2022, 07:22 WIB
Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXIII, 4 September 2022.
Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXIII, 4 September 2022. /Ancis Ama/Flores Terkini/Kolase Foto PIXABAY

FLORES TERKINI – Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXIII, 4 September 2022, menggarisbawahi makna penting tentang harga dari sebuah pemuridan.

Sebagai bahan renungan, bacaan-bacaan suci yang akan kita dengar pada Hari Minggu Biasa XXIII ini adalah Keb. 9:13-18, Flm. 9a-10.12-17, dan Luk. 14:25-33.

Bacaan Pertama dari Kitab Kebijaksanaan mengingatkan bahwa kita, yang adalah manusia lemah dan rapuh, membutuhkan bimbingan Roh Kudus untuk mengenal kehendak Tuhan dan melaksanakannya.

Baca Juga: Update Jadwal Acara MNCTV Hari Ini, Sabtu 3 September 2022: Ada Simple Rudy, Dapur Ngebor, dan Kampung Jakarta

Karena: "Siapa gerangan sampai mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu tidak Kau-utus dari atas?"

Dalam bimbingan Roh Kudus itu, marilah kita mendalami firman Yesus yang sulit dalam Injil hari Minggu ini.

Pada waktu itu, orang berduyun-duyun mengikuti Yesus. Mereka menyangka Yesus ini Almasih yang akan menjadi Raja Agung. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata:

Baca Juga: Jokowi dan Air Mata Warga Tanimbar, Buntut Puluhan Tahun Tak Dikunjungi

"Jika seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku".

"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku".

Yesus mengucapkan kata-kata ini dalam perjalanan terakhir-Nya ke Yerusalem, di mana Sang Juruselamat mengurbankan nyawa-Nya di kayu salib bagi kita.

Baca Juga: Update Jadwal Acara Indosiar Hari Ini, Sabtu 3 September 2022: Saksikan Persija Jakarta vs Bhayangkara FC

Maksud sabda Yesus dengan "membenci bapa, ibu, isteri, anak" ialah bahwa kasih pada Tuhan harus mendapat tempat pertama dan utama, melampaui kasih pada orang tua serta orang-orang tercinta, bahkan nyawa sendiri. Hanya dengan ini, seorang murid siap memikul salib dan mengikuti jejak Yesus.

Ajaibnya ialah: ketika orang berani mengikuti Yesus sepenuh hati dan mengurbankan segalanya, ia justru menjadi berkat besar bagi orang tua, sanak saudara, orang-orang tercinta, dan bagi banyak orang lain. Inilah buah cinta yang sejati, yang berakar dalam kasih Allah sendiri.

Harga pemuridan Kristus ialah pemberian diri total bagi Tuhan. Yesus tahu bahwa tuntutan-Nya ini berat. Maka dari awal pengikut-Nya harus sadar akan harga pemuridan ini.

Baca Juga: Daftar Harga BBM Pertamina September 2022, Pertamax Turbo hingga Dexlite Kok Malah Turun?

Itulah arti rohani dua perumpamaan Yesus. Sebelum orang membangun menara ia harus menghitung biaya. Demikianpun sebelum pergi ke medan perang, orang mesti mempertimbangkan kekuatan tempur untuk memenangkan perang.

"Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku".

Rasul Paulus, misionaris agung, telah membayar tuntas harga pemuridan dengan menunaikan tugas misioner teramat setia sampai mati sebagai martir.

Baca Juga: Update Jadwal Acara GTV Hari Ini, Sabtu 3 September 2022: Nonton The Snow Queen 2 dan Anak Jalanan

Sebelum itu dari dalam penjara dia masih menulis surat kepada Filemon untuk membela nasib Onesimus, budak Filemon yang melarikan diri dari rumah tuannya.

Menurut hukum waktu itu, budak pelarian akan disiksa dengan sangat kejam, bahkan dibunuh.

Tapi Onesimus kini telah bertobat dan menjadi seorang Kristen. Maka Paulus meminta Filemon menerima dia kembali sebagai seorang saudara seiman.

Ternyata sekitar 50 tahun kemudian, St. Ignatius dari Antiokia, murid Rasul Yohanes, menulis surat kepada jemaat di Efesus. Dia menyebut dengan rasa kagum Uskup yang memimpin jemaat di Efesus waktu itu: ONESIMUS. Betapa ajaib karya Tuhan!

Baca Juga: Buruan Upgrade Kode Redeem FF, Baru Dirilis 3 September 2022 Pagi, Raih Beragam Hadiah Gratis Hari Ini

DOA

Ya Tuhan, tuntunlah kami dengan terang Roh Kudus di jalan hidup kami masing-masing untuk mengenal kehendak-Mu dan sanggupkanlah kami mengikuti Yesus, dengan menyangkal diri dan memikul salib kami masing-masing, agar hidup kami pun menjadi berkat bagi sesama dan pujian bagi Nama-Mu yang Kudus. Amin.

Disclaimer: Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXIII ini dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, dan dibagikan di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud evangelisasi di media sosial.

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah