Undangan ke Pesta Nikah (Mat. 22:1-10)
Kerajaan Surga diibaratkan dengan perjamuan mewah yang diadakan seorang raja pada pesta nikah putranya. Ia mengirim utusan untuk memanggil para tamu yang sudah diberi undangan. Tetapi semua mereka punya keberatan dan dalih sehingga tidak mau datang, dan malahan membunuh utusan raja.
Umat kristiani perdana langsung mengenakan kisah ini pada orang-orang Yahudi yang menolak Yesus Almasih, sehingga mendatangkan hukuman atas mereka dan mengakibatkan kehancuran Yerusalem. Undangan itu kemudian dialihkan kepada semua bangsa lain.
Bagi kita dewasa ini, perumpamaan ini menjadi peringatan agar kita memberi tempat pertama dan utama bagi Tuhan dalam hidup kita, karena Dialah yang mengundang dan mengantar kita kepada keselamatan.
Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Biasa XXV, 24 September 2023: Ajaibnya Jalan Kerahiman Allah
Pakaian Pesta (Mat. 22:11-14)
Ada banyak tamu yang diundang dan hadir dalam perjamuan pesta nikah. Tetapi raja, yang menjadi tuan pesta itu, melihat bahwa ada seorang tamu yang tidak mengenakan pakaian yang layak. Orang itu lalu diusirnya.
Pakaian Pesta satu-satunya yang layak untuk perjamuan abadi dalam Kerajaan Surga ialah penghayatan iman dan pengamalan cinta kasih pada Tuhan dan sesama.
Rasul Paulus menjawab undangan Tuhan dengan segenap hati dalam segala pengalaman suka-duka perutusan misionernya: "Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Flp. 4:13).
Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Biasa XXIV 17 September 2023: Belas Kasih dan Pengampunan