FLORESTERKINI.com - Perayaan dan prosesi Jumat Agung telah menjadi tonggak penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia, memperingati pengorbanan besar Yesus Kristus bagi umat manusia. Namun, meskipun intinya sama, tradisi-tradisi ini memperlihatkan keragaman yang kaya dari budaya dan keyakinan Kristen di berbagai belahan bumi.
Jumat Agung dihargai oleh umat Kristiani sebagai hari di mana Yesus Kristus memberikan hidup-Nya di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia. Hari ini diakui sebagai hari libur di berbagai negara termasuk India, Kanada, Inggris, Jerman, Australia, Bermuda, Brasil, Finlandia, Malta, Meksiko, Selandia Baru, Singapura, Swedia, hingga Indonesia.
Bagi umat Kristiani, Jumat Agung adalah momen yang penuh kesedihan, keheningan, dan keramat dalam kalender liturgis mereka. Dinamai Jumat Suci, Jumat Agung, Jumat Hitam, atau Jumat Paskah, etimologi dari istilah "baik" dalam Jumat Agung masih menjadi perdebatan di kalangan cendekiawan.
Baca Juga: Simak Asal Muasal Tradisi Berburu Telur Paskah, Ternyata Berawal dari Kebiasaan Ini
Beberapa mengartikan "baik" sebagai kesucian, sementara yang lain mengaitkannya dengan "Jumat Tuhan". Namun, bagi banyak orang, istilah ini memiliki makna yang mendalam, menyoroti penderitaan dan pengorbanan Kristus demi keselamatan umat-Nya.
Jumat Agung bagi umat Kristiani merupakan waktu untuk merenungkan dengan dalam pengorbanan Kristus, namun demikian, setiap komunitas memiliki tradisi uniknya dalam merayakan perayaan ini, mencerminkan kekayaan budaya dan iman Kristen di seluruh dunia. Berikut adalah gambaran bagaimana perayaan ini dirayakan di berbagai belahan dunia:
Ragam Tradisi Perayaan Jumat Agung di Dunia
Baca Juga: Umat Katolik Wajib Tahu! Ini Makna Tema Paskah 2024: Hidup Sebagai Alat Kebenaran-Nya
Tradisi Agama Katolik
Umat Katolik umumnya tidak mengonsumsi daging pada hari Jumat Agung, melainkan ikan sebagai alternatifnya. Puasa juga merupakan praktik umum, kecuali bagi yang memiliki alasan kesehatan atau di bawah usia tertentu.
Tradisi Agama Protestan
Sementara itu, umat Protestan cenderung tidak memiliki pembatasan makanan pada Jumat Agung, namun banyak yang mengikuti aturan mengenai tidak mengonsumsi daging seperti umat Katolik.