Putra Mantan Presiden Panama Mengaku Bersalah dalam Kasus Korupsi Amerika Serikat

3 Desember 2021, 08:04 WIB
Ilustrasi korupsi - Luis Enrique Martinelli mengaku bersekongkol dengan saudaranya Ricardo untuk membuka rekening bank luar negeri. /PIxabay/sajinka2

FLORES TERKINI – Putra mantan presiden Panama Ricardo Martinelli telah mengaku bersalah atas pencucian uang sebagai bagian dari skema korupsi besar-besaran.

Diketahui skema korupsi ini melibatkan konglomerat konstruksi Brasil Odebrecht, sebagaimana dikatakan jaksa Amerika Serikat.

Luis Enrique Martinelli mengaku bersekongkol dengan saudaranya Ricardo untuk membuka rekening bank luar negeri.

Baca Juga: Di Jerman, Varian Omicron Ditemukan Pada Orang yang Sudah Divaksin Penuh

Rekening tersebut digunakan untuk menerima dan menyamarkan lebih dari $28 juta hasil suap, ungkap Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, dilansir Aljazeera.

“Untuk memajukan skema, Luis Enrique Martinelli setuju dengan orang lain untuk menyebabkan pengiriman dana suap Odebrecht ke dan dari Amerika Serikat, dan menggunakan sebagian dari hasil skema untuk membeli kapal pesiar dan kondominium di Amerika Serikat,” bunyi pernyataan itu.

Pria berusia 39 tahun itu mengakui bahwa sebagian dari uang itu digunakan untuk membeli kapal pesiar dan kondominium di AS.

Baca Juga: Ketua Federal Reserve Jerome Powell Ungkap Varian Omicron Virus Corona Timbulkan Risiko Aktivitas Ekonomi

Hukuman untuk Martinelli, yang diekstradisi ke AS hanya beberapa minggu yang lalu dari Guatemala, dijadwalkan pada 20 Mei tahun depan.

Dia menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara, menurut informasi dari Departemen Kehakiman.

Saudaranya tetap ditahan di Guatemala, menunggu ekstradisi. Keduanya ditangkap di sana pada bulan Juli ketika mencoba melakukan perjalanan ke Panama dan didakwa sehubungan dengan skema tersebut.

Baca Juga: Organisasi Bantuan Internasional dan Para Ahli Angkat Bicara Soal Sanksi Pimpinan AS untuk Taliban 

Ayah mereka Ricardo Martinelli, mantan presiden Panama, sedang diselidiki dalam skandal Odebrecht, tetapi telah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri kembali pada tahun 2024.

Penyelidikan terhadap Odebrecht telah menodai banyak pemimpin dan partai politik di Amerika Latin.

Mantan bos perusahaan telah mengakui di pengadilan secara ilegal mendistribusikan jutaan dolar suap, dengan imbalan kontrak publik.***

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler