Tidak Ada Jalur Cepat, Uni Eropa Hancurkan Harapan Ukraina untuk Keanggotaan Cepat

- 11 Maret 2022, 12:53 WIB
Perang Rusia Ukraina. Uni Eropa dengan cepat memberlakukan sanksi besar-besaran dan menawarkan dukungan politik dan kemanusiaan ke Ukraina, serta beberapa pasokan senjata, beberapa hari setelah serangan Rusia pada 24 Februari.
Perang Rusia Ukraina. Uni Eropa dengan cepat memberlakukan sanksi besar-besaran dan menawarkan dukungan politik dan kemanusiaan ke Ukraina, serta beberapa pasokan senjata, beberapa hari setelah serangan Rusia pada 24 Februari. /Reuters

FLORES TERKINI – Para pemimpin Uni Eropa mengutuk "penderitaan yang tak terkatakan" yang telah ditimbulkan Rusia di Ukraina pada hari Kamis 10 Maret 2022.

Akan tetapi menolak permohonan Kyiv untuk aksesi cepat ke blok itu ketika mereka bertemu untuk segera mengatasi jatuhnya serangan Moskow terhadap tetangganya.

Invasi Rusia—serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua—telah menjungkirbalikkan tatanan keamanan Eropa dan mendorong ibu kota Uni Eropa untuk memikirkan kembali apa yang harus diperjuangkan blok itu, kebijakan ekonomi, pertahanan, dan energinya.

Baca Juga: Evakuasi Warga Ukraina Difokuskan di 2 Kota, Zelenskiy Minta Buka 6 Rute

Uni Eropa dengan cepat memberlakukan sanksi besar-besaran dan menawarkan dukungan politik dan kemanusiaan ke Ukraina, serta beberapa pasokan senjata, beberapa hari setelah serangan Rusia pada 24 Februari.

Namun, retakan telah muncul di front persatuan blok tersebut, mulai dari reaksinya terhadap permintaan Kyiv untuk mempercepat keanggotaan klub hingga seberapa cepat mereka dapat melepaskan diri dari bahan bakar fosil Rusia dan cara terbaik untuk membentuk respons ekonomi.

"Tidak ada yang memasuki Uni Eropa dalam semalam," kata Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic saat pembicaraan di antara 27 pemimpin nasional berakhir pada Jumat dini hari dilansir Aljazeera.

Baca Juga: Iran Adakan Pembicaraan dengan Taliban untuk Melanjutkan Proyek Kereta Api

Ketua para pemimpin, Charles Michel mengatakan dalam menunjukkan simpati dan dukungan moral: "Ukraina milik keluarga Eropa."

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah