Iran Adakan Pembicaraan dengan Taliban untuk Melanjutkan Proyek Kereta Api

- 9 Maret 2022, 20:11 WIB
Ilustrasi rel kereta api.  Iran mengadakan pembicaraan dengan Taliban untuk melanjutkan pembangunan proyek kereta api ambisius yang pada akhirnya bertujuan untuk menghubungkan setidaknya lima negara Asia Tengah.
Ilustrasi rel kereta api. Iran mengadakan pembicaraan dengan Taliban untuk melanjutkan pembangunan proyek kereta api ambisius yang pada akhirnya bertujuan untuk menghubungkan setidaknya lima negara Asia Tengah. /Larisa - K / PIXABAY.

FLORES TERKINI – Iran mengadakan pembicaraan dengan Taliban untuk melanjutkan pembangunan proyek Kereta Api ambisius yang pada akhirnya bertujuan untuk menghubungkan setidaknya lima negara Asia Tengah.

Iran siap untuk melakukan investasi lebih lanjut dan kedua belah pihak bersedia untuk menyelesaikan konstruksi pada jalur kereta api.

Jalur ini menghubungkan Khaf di timur laut Iran dengan Herat di Afghanistan barat laut, menurut pejabat transit Iran Abbas Khatibi.

Baca Juga: 100 Diplomat dari 40 Negara Keluar Ruangan Saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Berpidato

Khatibi, wakil kepala Perusahaan Konstruksi dan Pengembangan Infrastruktur Transportasi Iran, dikutip oleh situs berita Tasnim mengatakan proyek itu dapat meningkatkan perdagangan dan mengurangi biaya transit.

“Jalur rel ini juga dapat menghubungkan Afghanistan dengan pelabuhan selatan Iran,” katanya, seraya menambahkan bahwa ketika sepenuhnya selesai, proyek tersebut pada akhirnya dapat mengukir jalur yang menghubungkan China ke Turki.

Sebagaimana dilansir Aljazeera, Rabu 9 Maret 2022, proyek ini merupakan bagian dari Koridor Kereta Api Lima Negara (FNRC) senilai $2 miliar yang diusulkan yang akan melintasi China, Kirgistan, Tajikistan, Afghanistan, dan Iran dengan perkiraan jarak 2.000 km (1.242 mil).

Baca Juga: Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara Hadapi Krisis Gandum di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Lebih dari setengah proyek diusulkan untuk Afghanistan, berjalan melalui beberapa provinsi, termasuk Kunduz dan Herat.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah