Penyakit Anemia Aplastik Renggut Nyawa Komedian Babe Cabita: Begini Pengertian, Jenis, dan Gejalanya

9 April 2024, 16:31 WIB
Babe Cabita sempat menderita penyakit Anemia aplastik sebelum meninggal dunia. /Instagram @babecabiita

FLORESTERKINI.com – Komika Babe Cabita meninggal dunia. Pria yang juga dikenal karena memiliki rambut keribonya itu meninggal pada Selasa, 9 April 2024 pukul 06.38 WIB, di sebuah rumah sakit di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Menurut kabar, Babe Cabita meninggal dunia akibat dari penyakit anemia aplastik yang menderanya sejak 2023 yang lalu.

Tentu saja banyak yang bertanya, apa sih penyakit anemia aplastik, bagaimana gejala, dan apa penyebabnya?

Baca Juga: Dituding sebagai Pelaku TPPO di Sikka, Kuasa Hukum ‘Joker’ Bakal Tempuh Jalur Hukum

Berikut ini kami bagikan informasi penting ini kepada Anda terkait penyakit tersebut, dengan harapan agar bisa menjaga kesehatan dengan baik.

Pengertian Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah kondisi yang jarang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru.

Anemia aplastik berkembang sebagai akibat kerusakan sumsum tulang. Kerusakan dapat hadir saat lahir atau terjadi setelah paparan radiasi, kemoterapi, bahan kimia beracun, obat tertentu, atau infeksi.

Baca Juga: Nepal Van Java, Destinasi Wisata yang Hadir Memperkenalkan Keindahan Alam dan Budaya Unik di Jawa Tengah

Kondisi ini terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Kondisi ini membuat tubuh lelah dan lebih rentan terhadap infeksi dan pendarahan yang tidak terkontrol.

Anemia aplastik termasuk kondisi langka dan serius. Selain itu, kondisi ini juga dapat berkembang pada usia berapa pun.

Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba, atau bisa datang perlahan dan memburuk seiring waktu. Gejalanya bisa ringan atau berat. Perawatan yang bisa pengidap lakukan termasuk obat-obatan, transfusi darah atau transplantasi sel induk, atau juga dikenal sebagai transplantasi sumsum tulang.

Baca Juga: Liga Champions Real Madrid vs Man City: Pep Guardiola Ingatkan Pasukannya Waspadai Pemain Ini

Jenis Penyakit Anemia Aplastik

Terdapat dua jenis anemia aplastik, yaitu anemia aplastik yang muncul di umur tertentu (acquired aplastic anemia) dan anemia aplastik yang telah seseorang miliki sejak lahir (inherited aplastic anemia).

Anemia aplastik karena sebab genetik biasanya terjadi karena kerusakan gen pada anak. Beberapa penyakit keturunan yang dapat menimbulkan anemia aplastik, antara lain Anemia Fanconi (Sindrom Shwachman-Diamond, diskeratosis kongenital) dan Anemia Diamond-Blackfan (kelainan ini biasanya terjadi pada anak-anak atau ketika usia muda).

Sedangkan, anemia aplastik yang muncul di umur tertentu biasanya terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini merupakan tipe anemia aplastik terbanyak dan biasanya terkait dengan kelainan yang mengganggu sistem imun (penyakit autoimun).

Baca Juga: Nginap di Hotel 3 Bulan Tanpa Bayar, Seorang Pria Asal Lembata Diciduk Aparat Polres Flores Timur

Gejala Penyakit Anemia Aplastik

Gejala dapat berkembang perlahan atau tiba-tiba. Kelelahan, sering infeksi, detak jantung cepat, dan perdarahan dapat terjadi.

Setiap jenis sel darah memiliki fungsi khusus di dalam tubuh. Sel darah merah berfungsi utama untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sel darah putih bertugas untuk melawan infeksi dan platelet untuk mencegah perdarahan.

Keluhan yang timbul pada pengidap aplastik dapat berbeda-beda pada setiap pengidapnya tergantung pada jenis sel darah apa yang mengalami defisiensi.

Baca Juga: Guru Honor di Flores Timur Curhat Terancam Didepak Gegara Kehadiran Guru PPPK, PGRI Flotim: Perlu Ada Evaluasi

Pada kondisi defisiensi sel darah merah, keluhan dapat berupa mudah mengantuk, lemas, merasa lemah, pucat, pusing atau nyeri kepala, sesak nafas, nyeri dada, jantung berdebar-debar.

Pengidap anemia aplastik dapat mengalami gejala berikut (saat dalam keadaan defisit sel darah putih), yaitu demam, mudah sakit atau mengalami infeksi berulang.

Jika jumlah platelet rendah, maka tubuh akan mengalami mudah memar dan pendarahan seperti mimisan atau pendarahan gusi.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler