Abaikan Prokes Covid-19, 4 Pasar di Kecamatan Maurole Ende Ditutup Sementara

23 Juli 2021, 05:39 WIB
Ilustrasi masker medis, banyak warga masih tidak taat prokes. /PIXABAY/Rattankun Thongbun/

FLORES TERKINI - Saat ini semua pihak terkait sedang giat-giatnya berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Upaya serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ende yang dengan berani menutup sejumlah pasar mingguan di Kecamatan Murole.

Tujuan penutupan pasar mingguan ini tentu saja berkaitan dengan upaya penanggulangan Covid-19 di wilayah utara Kabupaten Ende, terutama di Kecamatan Maurole.

Baca Juga: Tanggapi Curhat Kasat Pol PP, Plt. Bupati Lembata: Kali ini Mereka Tunjukkan Kejantanannya

Hasil musyawarah yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan pemerintah desa di Kecamatan Maurole memutuskan untuk melakukan penutupan sementara 4 pasar mingguan.

Menurut jadwal, beberapa pasar mingguan seperti Pasar Sokoria, Aewora, Muarole dan Pasar Ropa akan mulai ditutup pada hari Sabtu, 24 Juli 2021 nanti.

Paulus Ngarang, selaku Camat Maurole, mengatakan bahwa keputusanuntuk menutup beberapa pasar mingguan ini diambil atas desakan beberapa kepala desa dan juga tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Maurole.

Baca Juga: Puskesmas Ritaebang Gelar Vaksinasi Covid-19 Jenis Sinovac, Antusiasme Warga Sangat Tinggi

Desakan yang berakhir dengan penutupan pasar mingguan ini juga diambil lantaran dalam pemantauan di lapangan, banyak warga masyarakat yang tidak mengenakan masker.

Banyak di antara masyarakat tersebut mau mengenakan masker ketika melihat ada petugas. Padahal, jika dilihat dari data kasus positif Covid-19, Kecamatan Maurole menjadi salah satu kecamatan yang angka positifnya cukup tinggi.

Dengan alasan tersebut di atas dan beberapa pertimbangan lain, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan perangkat terkait akhirnya menempuh cara ini, yakni penutupan pasar demi menekan angka penularan Covid-19.

Baca Juga: Lakukan Sidak di RSUD Lewoleba, Plt. Bupati Lembata Tinjau Penanganan Pasien Covid-19

Menurut Camat Paulus Ngarang, meski grafik pasien positif saat ini agak mengalami penurunan, bukan berarti Kecamatan Maurole lantas memiliki nol kasus.

Sementara itu tingkat kerja sama antara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dengan masyarakat juga kurang harmonis. Banyak masyarakat yang menolak untuk melakukan rapid. Bahkan ada warga yang memilih untuk bersembunyi ketika didatangi petugas.

Menurut Camat Paulus Ngarang, jika saja saat ini dilakukan rapid secara massal, maka tidak menutup kemungkinan akan ada ratusan kasus baru.

Baca Juga: Thomas Ola Langoday Mengaku Kaget Terkait Proses Izin Perpanjang Rumah Sakit Bukit Lewoleba

Terkait kebijakan penutupan pasar mingguan di Kecamatan Maurole ini, menurut Vinsen Sangu, selaku Ketua Komisi 3 DPRD Ende mengungkapkan jika pihak mereka sangat mendukung langkah yang sudah diambil ini.

Karena Kecamatan Maurole pernah menempati posisi tertinggi dalam kasus positif Covid-19 untuk  kecamatan luar kota, maka Vinsen Sangu merasa perlu adanya pembatasan warga yang berpeluang menimbulkan kerumunan seperti pasar ini.

Ketua Komisi 3 DPRD Ende ini juga menyarankan agar tim bisa melakukan sosialisai ke tingkat masyarakat paling bawah agar informasi seputar kasus Covid-19 antara tim dan masyarakat bisa seimbang.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler