Dinilai Ciptakan Kerumunan di Tengah Pandemi, Gubernur NTT Tuai Kritikan

28 Agustus 2021, 21:27 WIB
Kerumunan yang melibatkan Gubernur NTT, Victor Laiskodat. /Tangkap Layar Video Viral Medsos/

FLORES TERKINI - Kerumunan sejumlah orang yang terjadi dalam sebuah acara yang melibatkan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, menuai kritikan.

Kerumunan tersebut diketahui terjadi ketika Gubernur NTT Viktor Laiskodat melakukan pertemuan bersama para kepala daerah se-NTT, bertempat di Pulau Semau, Jumat, 27 Agustus 2021.

Dalam pertemuan tersebut, hadir para kepala daerah atau perwakilan kepala daerah dari semua kabupaten yang ada di NTT.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Minggu 29 Agustus 2021: Cinta Ken-Maudy Begitu Kuat, Zidan-Bunga Gigit Jari

Selain Gubernur Viktor Laiskodat, turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.

Sementara kerumunan orang-orang yang terlibat di dalam acara itu pun kini menuai banyak kritikan, terutama usai sebuah video singkat yang berdurasi 23 detik beredar luas di media sosial.

Menanggapi hal itu, Pendeta Emi Sahertian yang merupakan seorang tokoh agama Kristen di Kupang, memberikan kritikannya terhadap acara yang melibatkan Gubernur NTT tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Minggu 29 Agustus 2021, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces: Si Dia Lagi Butuh Cinta

Menurut Pendeta Emi Sahertian, pertemuan yang diikuti Gubernur dan Wakil Gubernur NTT ini merupakan sebuah contoh yang tidak baik bagi masyarakat NTT secara khusus.

Dikatakannya, di tengah upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19, apalagi saat ini sedang ada penerapan PPKM Berlevel, kegiatan semacam itu bukanlah contoh yang baik untuk masyarakat.

"Bagi saya, kerumunan ini contoh tidak baik bagi masyarakat, terutama ketika penerapan PPKM tingkat IV sedang berlangsung dan penularan Covid-19 mulai melandai," kata Pendeta Emi Sahertian, Sabtu, 28 Agustus 2021, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Jadwal Indosiar Minggu 29 Agustus 2021: Ada Takdir Cinta Leslar Tasyakuran Pernikahan dan Bahagia Selamanya

Di sisi lain, segala aktivitas baik politik, keagamaan atau apapun itu selama melibatkan massa, memang sangat dilarang di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, apalagi Provinsi NTT saat ini sedang menyandang status PPKM Level 4.

Menurut Pendeta Emi Sahertian, selama ini pihak gereja sudah mengikuti berbagai arahan dan aturan terkait Covid-19, termasuk salah satunya adalah meniadakan kebaktian di hari Minggu.

“Namun pada sisi lain aktor-aktor pemerintahan menabrak peraturan itu dengan menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan,” ujar Emi Sahertian.

Baca Juga: Jadwal Trans TV Minggu 29 Agustus 2021: Saksikan Film Jack and Cuckoo Clock Heart, Riddick, dan Mad Max

Lebih lanjut, Pendeta Emi menegaskan kalau kegiatan Gubernur yang melibatkan massa ini sudah masuk dalam perbuatan kriminal.

Baginya, kerumunan massa yang terjadi ini bisa mengancam nyawa orang lain jika dalam pertemuan ini terdapat OTG.

“Aturan kedaruratan untuk mencegah penularan dan menyelamatkan banyak nyawa masyarakat, bila dilanggar ini sekelas dengan tindakan kriminal,” tandasnya.

Pendeta Emi Sahertian lalu meminta penjelasann dari Pemprov NTT terkait pertemuan di Pulau Semau yang melibatkan kerumunan massa ini.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler