FLORES TERKINI - Seorang korban dalam bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Desa Malapedho, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, NTT, hingga Senin, 6 September 2021 siang, masih terus dicari oleh Tim SAR gabungan.
Pencarian korban berinisial MJ (40) tersebut dikabarkan terkendala tebalnya lumpur dan batuan akibat dari longsor.
Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Ngada, IPTU I Ketut Rai Artika, sebagaimana dikutip Flores Terkini dari ANTARA.
“Sampai siang ini belum ditemukan. Tim SAR masih terus melakukan pencarian,” kata I Ketut.
I Ketut juga menjelaskan, guna memaksimalkan ditemukannya korban bencana banjir tersebut, pihaknya telah memperluas wilayah pencarian.
“Dari semula hanya di daratan, kini tim sudah dibagi dua dengan pencarian hingga ke laut,” jelasnya.
Sebelumnya, pencarian yang dilakukan kemarin sempat dihentikan karena terkendala tumpukan material banjir bandang seperti lumpur dan tanah yang cukup tebal.
Karena itu, proses pencarian korban yang dilanjutkan hari ini pun dibagi dalam dua Search and Rescue Unit (SRU).
SRU 1 bertugas melakukan pencarian di darat, sedangkan SRU 2 melakukan pencarian di sekitar laut Desa Inerie.
“Kami akan memaksimalkan pencarian di muara dan laut,” kata Koordinator Tim Rescue Basarnas Maumere, Riswan Dwi Putra, dikutip Flores Terkini dari ANTARA.
Informasi terkini, sudah ada dua korban hilang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni seorang balita dan seorang ibu hamil lima bulan yang merupakan istri dari MJ.
Sedangkan MJ yang masih dalam proses pencarian tersebut dikabarkan hilang lantaran hanyut terbawa banjir bandang yang menghempas wilayah sekitar Desa Inerie pada Jumat pekan lalu.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi NTT melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT telah menyalurkan sejumlah bantuan logistik bagi korban bencana banjir bandang di Kampung Wae Sugi Malapedho.
Bantuan yang disalurkan tersebut berupa beras 200 kg, makanan tambahan gizi 90 paket, makanan siap saji 90 paket, lauk pauk 90 paket, masker medis 2.00 buah, dan lampu air garam 6 buah.
Bantuan itu diserahkan langsung ke posko darurat di lokasi bencana dan diterima oleh Camat Inerie dan Kepala Desa Inerie.***