4 Anak Hilang Secara Misterius dari Shelter di Maumere, TRUK-F Minta Mabes Polri Ambil Alih Kasusnya

30 Maret 2022, 20:21 WIB
Suster Fransiska Imakulata. /ANTARA/Anita Permata Dewi/

FLORES TERKINI - Kasus hilangnya empat orang anak dari shelter Santa Monika di Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini masih menjadi misteri.

Empat dari 17 anak yang sebelumnya dititipkan di tempat pendampingan yang dikelola oleh Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F) dan Jaringan HAM Sikka tersebut hilang secara misterius pada 27 Juni 2021 lalu.

Lantaran kasusnya tak kunjung menemui titik terang, pihak TRUK-F dan Jaringan HAM Sikka kemudian meminta Mabes Polri untuk mengambil alih penanganan kasus tersebut.

Baca Juga: FFI 2022 Resmi Dibuka Hari Ini, 4 Perempuan Diangkat sebagai Duta Festival Film Indonesia 2022: Siapa Mereka?

Hal tersebut disampaikan utusan dari TRUK-F dan Jaringan HAM Sikka, Suster Fransiska Imakulata, dalam acara konferensi pers daring bertajuk “Laporan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Terhadap 17 Anak di Maumere”, Rabu, 30 Maret 2022.

“TRUK-F dan Jaringan HAM Sikka mengambil sikap tegas yakni melakukan advokasi ke tingkat nasional agar Mabes Polri dapat terlibat aktif dalam penanganan kasus ini,” kata Suster Fransiska, dikutip dari ANTARA, Rabu, 30 Maret 2022.

Pihaknya meminta agar kasus ini ditangani secara serius, karena masalah perdagangan orang di NTT cukup tinggi.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 30 Maret 2022, Nonton Film Interstellar dan Southpaw

Kasus hilangnya empat anak tersebut bermula ketika 17 anak diamankan Tim Subdit IV Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTT, saat merazia tempat hiburan malam di Kota Maumere pada 14 Juni 2021 lalu.

Ketujuhbelas anak tersebut berasal dari tiga tempat berbeda, yakni empat anak dari Bandung, 12 anak dari Cianjur, dan satu anak dari Karawang.

Mereka diamankan dari empat tempat hiburan malam di Maumere, yakni delapan anak diduga bekerja di Bintang pub, lima anak diduga bekerja di Shasari pub, tiga anak diduga merupakan pekerja di pub 999, dan satu anak diduga pekerja di Libra pub.

Baca Juga: Diduga Terlibat Kekerasan Seksual Terhadap Anak, Pelarian Tukang Siomai Ini Berakhir di Tangan Polisi

Usai diamankan, 17 anak tersebut kemudian dititipkan di shelter Santa Monica TRUK-F Maumere untuk menjalani pendampingan lebih lanjut.

Namun pada 27 Juni 2021, empat dari 17 anak tersebut hilang secara misterius dari tempat pendampingan tersebut.

Suster Fransiska mengatakan, kasus ini sudah dilaporkan ke Polda NTT dan Polres Sikka, namun keempat anak tersebut hingga kini belum juga ditemukan.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 30 Maret 2022, Saksikan Coffee Break dan Indonesia Business Forum

“Polda NTT dan Polres Sikka terkesan tidak mampu atau kurang termotivasi untuk menangani kasus ini hingga tuntas,” katanya.

Pihaknya juga menduga, empat anak yang hilang itu ada kaitannya dengan pemilik Libra pub dan pemilik pub 999.

Suster Fransiska menambahkan, sejauh ini dalam kasus dugaan TPPO 17 anak tersebut, baru satu dari tiga pelaku yang diproses hukum, yakni R, pemilik Bintang pub dan Shasari pub.

“Pelaku lainnya belum tersentuh hukum sama sekali. Bahkan, mereka masih dengan leluasa membuka pub-nya,” ujarnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler