Rumah Warga Jadi Tempat Belajar Siswa SD di Sikka Lantaran Gedung Sekolah Ambruk dan Tak Kunjung Diperbaiki

25 Mei 2022, 16:50 WIB
Para siswa sedang melakukan KBM di salah satu rumah warga di Sikka pasca gedung sekolah ambruk. /Max Werang/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI – Sejumlah siswa sekolah dasar di sebuah kampung terpencil di Kabupaten Sikka harus menahan kesedihan, lantaran masih mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di rumah warga.

Para siswa dimaksud sebelumnya bersekolah di SD Kelas Jauh, yang terletak di kampung terpencil Bora Bupur, Desa Persiapan Bura Bekor, Desa Induk Wolonwalu, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut keterangan yang diterima media ini, KBM yang berlangsung di rumah warga tersebut sejauh ini sudah berjalan lebih dari enam bulan.

Baca Juga: Penyidik Polda NTT Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Ira Ua, Tersangka Kasus Pembunuhan Astri dan Lael

KBM itu terpaksa dijalankan di rumah warga untuk sementara waktu lantaran gedung sekolah mereka rubuh diterpa angin kencang pada 2021 lalu.

Hingga saat ini, tempat persemaian benih pendidikan bagi anak-anak masa depan bangsa dan negara itu belum juga direhab atau dibangun kembali.

Penjabat Desa Persiapan Bura Bekor, Nolastus, menerangkan bahwa bangunan sekolah di desanya itu sebelumnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat, tanpa ada campur tangan dari pemerintah.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 25 Mei 2022, Nonton Film Interstellar dan Dredd

Ia kemudian meriwayatkan kondisi sekolah yang roboh saat diterjang angin kencang pada tahun 2021 yang lalu itu.

“Gedung sekolah mereka yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat Kampung Bora Bupur itu berdinding bambu, beratap bambu dan berlantai tanah itu, kini tinggal puing-puing," jelas Nolastus, Rabu 25 Mei 2022.

Terhadap kondisi pendidikan di desanya yang memprihatinkan itu, terpaksa para siswa harus menggunakan rumah warga sebagai tempat untuk KBM.

Baca Juga: FIX! Vidycoin dan Vidyx Kembali Diperdagangkan di Indodax Pekan Ini, Simak Waktu Open Tradingnya di Sini

Rumah warga yang mereka gunakan untuk kegiatan belajar berukuran 8×6 meter, berlantai semen, yang sebelumnya tanpa dilengkapi dengan kursi dan meja belajar.

Nolastus menceritakan, para siswa dan guru sebelumnya belajar beralaskan lantai semen saja.

“Beberapa hari yang lalu baru ada bantuan kursi dan meja dari sekolah induk SDI Klotong,” jelasnya.

Nolastus kembali membeberkan, puluhan siswa dari Kelas I, kelas II, dan Kelas III mengikuti kegiatan belajar di ruangan tersebut secara bersamaan, dengan materi-materi pelajaran yang dibawakan oleh dua guru honor.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 25 Mei 2022, Saksikan Khazanah Islam dan Manusia Nusantara

“Dengan kondisi seperti sekarang ini, kita sangat prihatin. Kasihan dengan anak-anak tapi mau bagaimana lagi, anak-anak harus sekolah daripada mereka sama sekali tidak sekolah karena sekolah induk SDI Klotong jaraknya sangat jauh,” ungkapnya.

Sementara terkait rubuhnya gedung sekolah itu, Nolastus mengakui bahwa pihaknya sudah menyurati BPBD, DPRD, dan Dinas PKO Kabupaten Sikka, tetapi sampai dengan saat ini tidak ada tindak lanjutnya.

Lebih meresahkan lagi, pemilik rumah hanya memberikan izin kegiatan belajar di rumahnya untuk sementara, karena suatu waktu ruangan itu akan dipakai.

Baca Juga: Gempur Stunting di Solor Barat, Camat dan Kapus Ritaebang Beberkan 3 Inovasi Terbaru

“Masalahnya sekarang kita harus mencari tempat baru untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar karena ruangan yang diberikan itu akan dimanfaatkan oleh pemilik rumah," ujar Nolas, sapaan akrabnya.

Salah satu orang tua murid, Gervinus Moa, sangat menyayangkan kondisi anak-anak yang melakukan kegiatan belajar di rumah warga. Padahal, menurut dia, lahan untuk bangun gedung sekolah sudah dibebaskan warga.

“Kasihan anak-anak kami harus belajar di rumah warga dengan kondisi ruangan yang sempit. Bagaimana anak-anak kami mau pintar kalau mereka belajar dengan kondisi seperti itu,” kata Gervasius.

Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Perdana sebagai Tersangka, Ira Ua: Saya Berusaha Jadi Warga Negara yang Baik

“Tanah sudah kami bebaskan. Bangunan sekolah darurat pun kami sudah kerjakan. Tapi sampai dengan bangunan darurat itu rubuh tidak ada perhatian dari pemerintah sampai hari ini anak-anak masih bertahan sekolah di rumah warga,” tambahnya.

Sebagai orang tua murid, dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sikka agar segera membangun kembali gedung sekolah yang baik dan layak untuk KBM anak-anak di kampung tersebut.***

Editor: Max Werang

Tags

Terkini

Terpopuler