Cuaca di NTT Masih Ekstrim, Gelombang Laut Hingga 5 Meter Sangat Berisiko Buat Kapal Ferry

2 Juli 2022, 13:56 WIB
Cuaca di NTT Masih Ekstrim, Gelombang Laut Hingga 5 Meter Sangat Berisiko Buat Kapal Ferry. /Tangkap Layar YouTube/Info BMKG

FLORES TERKINI - Cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih ekstrim.

Intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang menyebabkan beberapa wilayah terendam banjir bahkan tanah longsor hingga putusnya jembatan penghubung.

Bukan saja hujan, namun potensi amukan gelombang laut juga belum begitu membaik.

Baca Juga: Jadwal Acara tvOne Hari Ini, Sabtu 2 Juli 2022: Live Streaming Best World Boxing dan One Pride MMA

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memprediksi adanya gelombang tinggi mencapai 5 meter terjadi di Samudera Hindia Sabu-Sumba.

Menurut BMKG, gelombang tinggi di perairan NTT tersebut diperkirakan terjadi pada 2-3 Juli 2022.

Seperti yang diberitakan victorynews.id, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Syaiful Hadi mengatakan prakiraan ini sesuai dari hasil pemantauan BMKG Jakarta, Jumat 1 Juli 2022.

Baca Juga: Ketika Cinta Econ dan Acin Meronta di Dermaga Labuan Bajo: Begini Akhir Kisah Mereka!

Adapun gelombang laut dengan ketinggian 1.25 2.5 meter terjadi di Selat Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Timur dan Perairan Utara Kupang-Rote.

"Tinggi gelombang ini yang beresiko tinggi terhadap Perahu Nelayan dan Kapal Tongkang," ujar Syaeful dalam keterangannya, Kamis 30 Juni 2022.

Selanjutnya, tinggi gelombang 2.5-4.0 meter terjadi di Selat Sumba Bagian Barat, Perairan Selatan Kupang-rote, Laut Sawu dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.

Baca Juga: Status Gunung Api Ile Lewotolok Level III, PVMBG Pos Pengamatan Keluarkan 7 Rekomendasi

Lebih lanjut dikatakannya bahwa tinggi gelombang tersebut sangat berisiko buat pelayaran dengan menggunakan kapal Ferry.

"Potensi tinggi gelombang beresiko tinggi terhadap Kapal Ferry," sambungnya.

Syaeful menjelaskan, tinggi gelombang akibat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.

Baca Juga: Di Manggarai Timur, Warga Nekat Bertaruh Nyawa Usung Jenazah Lewati Arus Sungai, Ini Penyebabnya

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Perairan selatan Pulau Jawa, Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa harus diwaspadai sebab sangat berisiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran terutama perahu Nelayan, Kapal Tongkang, Kapal Ferry dan Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo maupun Kapal Pesiar.***

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di victorynews.id berjudul “BMKG : Waspada Gelombang Tinggi 5 Meter di Samudera Hindia Sabu-Sumba”.

Editor: Ancis Ama

Sumber: victorynews.id

Tags

Terkini

Terpopuler