FLORES TERKINI – Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan kegeraman dan kekesalannya saat meninjau Taman Muara Abu di Oesapa Barat, Kota Kupang pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Bahkan, Basuki Hadimuljono marah besar dan merasa tidak puas dengan sarana fasilitas umum maupun tanaman di lokasi yang bakal dijadikan salah satu destinasi wisata di Kota Kupang itu.
Menurut Menteri PUPR, penataan akhir kawasan Taman Muara Abu Kota Kupang tersebut terkesan asal jadi.
Seperti dilansir victorynews.id dalam artikel “Menteri PUPR Ngamuk Saat Tinjau Taman Muara Abu Kota Kupang”, Minggu, 2 Oktober 2022, begitu tiba di lokasi, Basuki Hadimuljono langsung memeriksa kamar mandi yang terletak di gerbang masuk kawasan tersebut, lalu melihat denah pengerjaan proyek itu.
Menteri PUPR kemudian mengelilingi taman itu dan menemukan tanah yang tersebar di lokasi diletakkan tidak rapih, sembari berulang kali mempertanyakan hal ini kepada bawahannya.
Saking kesalnya, Basuki mencabut salah satu anakan pohon yang ditanam di taman itu yang menurutnya asal ditanam dengan polibag.
Baca Juga: Lesty Kejora Merana Rizky Billar Telah Nikah Sirih, Video Akad Beredar di Media Sosial Jadi Bukti?
Basuki lantas mempertanyakan hal tersebut langsung kepada Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I, Roy Marthen.
Kekesalan Basuki memuncak saat melihat satu buah tempat pembuangan sampah yang terletak di lokasi itu.
Tempat sampah tersebut tidak dibuat permanen, namun diletakkan begitu saja di atas campuran semen yang menurutnya masih baru disediakan.
"Asal buat saja ini! Ini bukan kerjanya PUPR kalau seperti ini caranya. Bohong saja!" sungutnya sambil terus menggerakkan tempat sampah berbahan besi itu dari dudukannya.
Selain itu, ia juga tidak setuju dengan desain tempat sampah itu yang bisa dibuka dari depan, sedangkan bagian atasnya tertutup mati.
"Kalau seperti ini sama saja nanti, sampah berserakkan juga lagi, bagaimana ini kerjanya?" keluhnya.
Ia lalu memanggil pelaksana proyek, yaitu pihak PT Bumi Selatan Perkasa, dan tampak marah saat menanyakan kondisi yang ia temui tersebut.
Basuki juga meminta bawahannya menurunkan tempat sampah tersebut, lalu langsung meninggalkan lokasi tersebut.
Baca Juga: PSSI: Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Sepanjang Musim Ini, Gegara Rusuh di Akhir Laga Tadi Malam
Saat diwawancarai usai meninjau rumah susun BPKP, Menteri PUPR menjelaskan bahwa pengerjaan taman tersebut adalah bagian dari tahap akhir penataan kawasan kumuh, tetapi tidak dikerjakan dengan rapih. Ia lantas tidak terima dengan hal tersebut.
"Iya ‘kan? Mereka bilang sudah selesai, tapi saya kira perlu diselesaikan, diperbaiki lagi, finishing lagi," ujarnya.
Untuk diketahui Taman Muara Abu Kota Kupang merupakan bagian dari proyek prioritas dalam penataan kawasan permukiman kumuh yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga: Laga Arema FC vs Persebaya Berakhir Rusuh, PSSI Turunkan Tim Investigasi
Taman ini terletak di Kawasan Oesapa Barat Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada kawasan ini dibangun pedestrian dan jalan penghubung dengan penataan drainase, terdapat sumur bor, bak penampung air, pipa distribusi lalu ruang terbuka hijau atau Taman Muara Abu tersebut. Pengerjaan kawasan ini menelan anggaran Rp 14,05 miliar.*** (Putra Bali Mula/Victory News)