Selidiki Video Viral Kapolres Nagekeo Keluarkan Sangkur di Hadapan Warga, Kapolda NTT Kirim Tim Investigasi

30 April 2023, 17:28 WIB
Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma. /Beny Diktus/Sumba Stori

FLORES TERKINI – Video viral yang memperlihatkan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata menancapkan pisau sangkur di atas meja di hadapan masyarakat kini mendapat atensi dari Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT).

Kapolda NTT, Irjen Pol Johanis Asadoma, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab di balik aksi Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata yang viral tersebut.

“Tim investigasi sudah saya minta ke Nagekeo untuk melakukan investigasi lebih lanjut soal perbuatan yang dilakukan oleh Kapolres Nagekeo,” kata Irjen Pol Johanis Asadoma pada Sabtu, 29 April 2023, dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Didesak Dicopot dari Jabatannya, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata: Saya Siap!

Adapun tim investigasi dari Polda NTT yang dikirim untuk melakukan penyelidikan itu terdiri dari bidang Propam Polda NTT, Reskrim Polda NTT, dan Intelkam Polda NTT.

Orang nomor satu di Polda NTT itu juga mengatakan, jika dari hasil investigasi tersebut Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata diketahui terbukti salah maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Selain menyelidiki video viral dimaksud, kata Kapolda NTT, tim investigasi juga sekaligus akan menyelidiki kasus viralnya dugaan ancaman oleh Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata kepada seorang wartawan TribunFlores.com bernama Patrick Djawa.

Baca Juga: WAG ‘Kaisar Hitam’ Bentukan AKBP Yudha Dinilai Timbulkan Kegaduhan, GMNI Minta Kapolres Nagekeo Dicopot

Kapolda NTT mengatakan, setelah investigasi selesai dilakukan, selanjutnya hasilnya akan disampaikan juga kepada publik. Karena itu ia berharap agar masyarakat bisa bersabar menanti hasil investigasi tersebut.

“Nanti hasil investigasinya akan kita sampaikan lebih lanjut jika sudah ada,” tambah dia.

Video Viral Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata Keluarkan Sangkur

Sebelumnya beredar sebuah video yang memperlihatkan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pratana menancapkan sangkur di hadapan warga. Menurut informasi yang dihimpun, hal itu terjadi saat AKBP Yudha Pratana sedang berdialog dengan warga setempat.

Baca Juga: Kapolres Nagekeo Diadukan ke Dewan Pers hingga Kapolri Gegara Diduga Kriminalisasi Wartawan, Minta Dipecat!

Dilansir dari flores.pikiran-rakyat.com, peristiwa dalam video viral itu terjadi saat warga pemilik tanah di titik nol Waduk Lambo, Kabupaten Nagekeo, tengah membahas perihal penyerahan tanah kepada pemerintah bersama dengan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata.

Sementara menurut pengamatan FloresTerkini.com pada unggahan akun Twitter @bambangmulyanoo, tampak sosok yang diduga AKBP Yudha Pranata bangun dari tempat duduk sembari mencabut pisau sangkur di pinggang kanannya dan menikamnya tepat di atas meja biru.

Usai video itu viral, warga di titik nol Waduk Lambo pun menyampaikan klarifikasi melalui sebuah rekaman video. Menurut mereka, ketika peristiwa itu terjadi, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata tidak sedang mengancam masyarakat, tetapi justru membantu mereka.

Baca Juga: Kronologis Seorang Pria di Nagekeo Tewas Gantung Diri: Sempat Kepergok oleh Sang Istri Bawa Tali Nilon

“Kami datang ke tempat ini di titik nol ini kami ingin mengklarifikasi mengenai apa yang dilakukan Bapak Kapolres, semua itu tidak benar,” tegas salah seorang perwakilan warga, seperti dilihat dalam video klarifikasi mereka yang diunggah oleh akun Instagram @andreli48.official pada Sabtu, 29 April 2023.

“Video itu suaranya tidak muncul, sedangkan apa yang dilakukan Bapak Kapolres itu bukan sedang mengintimidasi, tetapi Bapak Kapolres pada saat itu justru menguntungkan, membantukan kami. Kami bersyukur sangkur ini masih tertancap karena kami masih memegang teguh apa yang disampaikan oleh Bapak kapolres,” sambungnya.

Dugaan Ancaman terhadap Wartawan Tribun Flores

Sementara dugaan ancaman terhadap wartawan TribunFlores.com Patrianus Meo Djawa (disapa Patrick) pertama kali diketahui melalui grup WhatsApp (WAG) yang dibuat oleh Kapolres Nagekeo.

Baca Juga: Tangani 40 Anak dengan Masalah Kekerdilan, Kepala Desa di Nagekeo Gunakan Dana Desa: Ini Langkah yang Ditempuh

WAG bentukan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata itu diberi nama Kaisar Hitam (KH) Destroyer, dengan anggota grupnya yang terdiri dari beberapa wartawan dan personel Polres Nagekeo.

Awalnya Patrick dilaporkan oleh Ketua Suku Nataia bernama Patrisius Seo ke Polres Nagekeo pada Senin, 10 April 2023, dengan tudingan mencemarkan nama baik Suku Nataia.

Dugaan pencemaran nama baik terhadap Suku Nataia tersebut dimuat dalam berita terkait insiden pengadangan mobil Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata oleh sekelompok pemuda di Simpang Aeramo-Maropokot, Kecamatan Aesesa, pada Minggu, 9 April 2023.

Berdasarkan hasil penelusuran Forum Jurnalis Flores-Lembata, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata diduga mengkriminalisasi Patrick melalui laporan ketua suku tersebut.

Baca Juga: Bupati Nagekeo: Kehadiran Satpol PP Bukan Sekadar Memiliki Keterampilan Teknis Belaka

Bahkan, Kapolres Nagekeo bersama wartawan binaannya yang tergabung dalam grup WhatsApp KH Destro diduga telah merencanakan kejahatan terhadap Patrick.

Atas dasar itu, Forum Jurnalis Flores-Lembata pun melaporkan AKBP Yudha Pranata ke Dewan Pers, Komite Keselamatan Jurnalis, Organisasi-organisasi Pers, Komisi III DPR, dan Kapolri.

“Kami melaporkan sekaligus meminta perhatian untuk bersama-sama menyikapi dugaan kriminalisasi dan ancaman kekerasan yang menimpa Saudara Patrianus Meo Djawa atau Patrick,” kata Koordinator Forum Jurnalis Flores-Lembata, Ebed de Rosary, dalam keterangannya pada 20 April 2023.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA Flores Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler